JAKARTA, CEKLISSATU – Dana Moneter  Internasional atau IMF meminta agar program hilirisasi dan ekspor mineral mentah Indonesia untuk dihentikan. 

Hal itu membuat Menteri Investasi dan Kepala BKPM, Bahlil Lahadila geram. Ia  menyebut bahwa Indonesia pernah dibuat 'jatuh' oleh rekomendasi IMF pada tahun 1998 yang membuat rusak industrialisasi di dalam negeri.

“Jangan mengatur negara kita. Kita tahu mau diarahkan kemana negara. Kalau pemikiran mereka cocok, akan kita pakai, kalau tidak cocok untuk Indonesia, ya maaf jangan mengatur rumah tangga orang,” tegas Bahlil dalam Economic Update 2023 CNBC Indonesia, dikutip pada Senin 17 Juli 2023.

Seperti diketahui, IMF dan Uni Eropa menggugat kebijakan program  hilirisasi nikel Indonesia ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Namun, kata Bahlil, Indonesia tegas akan terus melanjutkan hilirisasi pertambangan dengan tetap melarang ekspor bijih nikel tersebut.

Baca Juga : Hilirisasi Nikel Sukses Beri Nilai Tambah Pendapatan Indonesia, Hasilkan Rp165 T

"Kontribusi ekonomi sektor industrialisasi itu lebih dari 30% investasi hampir 40, dipangkas bantuan-bantuan sosial, gimana keadaan ekonomi begitu orang sudah mau mati pun masih dipangkas," ungkap Bahlil.

Bahlil mengatakan, IMF tak boleh lagi mengganggu urusan negara Indonesia.

“Utang Indonesia kepada IMF sudah lunas dan pertumbuhan ekonomi kita sudah di atas 5%,” tutup Bahlil.