BOGOR,  CEKLISSATU— Sebanyak 43 mobil ambulan beserta tim medis akan berkeliling ke 435 desa di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Tak hanya itu, tersedia juga minibus klinik berjalan. Hal ini dilakukan, memberikan  pelayanan ksrhatan secara cuma cuma kepada masyarakat yang membutuhkan.


"Kami menargetkan dalam waktu tujuh bulan pemeriksaan dan pengobatan gratis ini mampu mencapai 130.000 orang,"ungkap Adian Napitupulu salah satu anggota DPR RI dari fraksi PDIP, Kamis 25 Agustus 2022.


Ia mengatakan, pelayanan kesehatan yang diberikan secara gratis ini tak hanya melayani penyakit ringan seperti batuk pilek saja. Rujukan rumah sakit pun PDI Perjuangan akan mengupayakannya.
kacamata baca gratis pun nanti akan diberikan.


"Setiap 43 unit tersebut terdapat nomor pengaduan, apabila terjadi permasalahan dalam pelayanan,"kata dia.


"Di ambulan akan kami lengkapi kartu nama untuk pertanggung jawaban, disini ada nomor kontak setiap kecamatan, ada nomor pengaduannya, apabila disana dalam melayaninya kurang bagus bisa menghubungi kontak-kontak disini,"katanya.


Tidak hanya itu, kata Adian Napitupulu mengungkapkan bahwa program yang akan dijalankan ini belum tersedia anggaran yang jelas untuk operasional selama 219 hari.


Bahkan, dirinya pun mengakui banyak yang menyebut program yang diinisiasinya tak masuk diakal.


"Duitnya dari mana? saya belum tau, obat kami baru cukup untuk satu bulan pengobatan, jadi kami mulai dulu dengan kekuatan obat satu setengah bulan berjalan," katanya.


Namun dirinya tetap optimis dengan program yang akan dijalankan tersebut.


"Saya percaya kalau orang yang memiliki niat jahat saja memiliki banyak teman, apalagi kita yang memiliki niat baik harus lebih banyak lagi temannya," katanya.


Disamping itu, Menteri Sosial Tri Rimaharini meminta agar pelayanan kesehatan gratis ini tak hanya terbatas di Kabupaten Bogor saja.


"Tolong kalau bisa engga usah dibatesi, kalau memang daerah sebelah membutuhkan ambulan bisa segera membantu, karena luar biasa jaraknya jauh, habis itu mohon maaf banyak yang kurang mampu," kata mantan Walikota Surabaya tersebut.


Nantinya, apabila berjalan sesuai rencana, program ini akan tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dan Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID).