BOGOR, CEKLISSATU - Pandit sepakbola Indonesia, Tommy Welly kembali mengeluarkan kritikan pedasnya ke PSSI dan Pelatih Shin Tae-yong. Dirinya meminta agar PSSI tidak perlu menunggu waktu terlalu lama, apabila Shin Tae-yong gagal memenuhi ekspektasi publik di Piala ASIA 2023.

Terlebih lagi, Timnas Indonesia diberikan target oleh PSSI untuk bisa lolos ke babak 16 besar. Ditambah, Marselino Ferdinan dkk juga masuk ke dalam Grup D yang juga tidak bisa dibilang mudah bagi Timnas Garuda untuk bisa lolos dari fase grup, karena dihuni Irak, Jepang dan juga Vietnam.

Hal inilah yang menjadi pengamatan Tommy Welly, jika bakal kesulitan menghadapi Irak dan dua lawan lainnya.

Baca Juga : Masa Jabatan Komisioner KPU Kota Bogor Berakhir, Begini Harapan Samsudin bagi Komisioner Selanjutnya

“Menurut saya sih berat apalagi melihat performa terakhir melawan Irak kalah 1-5 di Basra dan main imbang 1-1 melawan Filipina ya berat,” ujar bung Towel sapaan akrabnya, Senin, (25/12/2023).

Bung Towel pun memberi saran kepada PSSI apabila pelatih berusia 53 tahun itu tak bisa memenuhi target yang diberikan.

Menurutnya PSSI tak perlu menunggu waktu lagi, karena semua kebutuhan telah diberikan dengan maksimal untuk membawa timnas Indonesia lebih berprestasi.

“Dia (Shin Taee-yong) sudah mengatakan kita level Asia tetapi kalah 1-5 dari Irak lalu seandainya di Piala Asia kalau gagal dan tidak memperlihatkan penampilan yang sesuai saat lawan Irak, Vietnam, dan Jepang PSSI tunggu apa lagi, tidak usah buang waktu,” tuturnya.

Pria yang juga dikenal sebagai komentator sepakbola itupun menambahkan, agar PSSI tak takut dengan kritikan yang diberikan oleh netizen.

Menurutnya terkait hasil apapun yang diberikan Shin tae-yong nantinya bisa menjadi tolak ukur untuk masa depan timnas Indonesia kedepannya.

“Itu yang tidak sehat (kalau takut sama fans). PSSI sebagai federasi kalau pertimbanagannya bukan sepak bola tetapi pertimbangan netizen itu itu tak benar pertimbangannya,” tambah bung Towel.

“Seharusnya sepak bola tolak ukurnya ya harus dari sepak bola jangan netizen. Dirteknya (Direktur Teknik-nya) bukan netizen, Dirtek-nya harus yang paham sepak bola,” imbuhnya.