JAKARTA, CEKLISSATU - Ketegangan kembali terjadi di wilayah Tepi Barat setelah tentara Israel menembak mati dua warga Palestina.


“Dua martir, ditembak oleh pasukan Israel, tiba di rumah sakit pemerintah Thabet Thabet,” setelah penggerebekan di kamp pengungsi Nur Shams dekat kota Tulkarem, kata kementerian kesehatan Palestina dalam sebuah pernyataan.


Keduanya berusia 22 tahun dan meninggal karena luka tembak di dada, leher, dan perut mereka, tambahnya.


Tentara Israel mengatakan orang-orang itu terlibat dalam "serangan penembakan" di Avnei Heftz pada hari Selasa yang melukai seorang warga sipil Israel. Avnei Heftz adalah pemukiman di Tepi Barat yang diduduki yang dianggap ilegal menurut hukum internasional.


"Kedua pria bersenjata itu ditembak dan dibunuh setelah berusaha melarikan diri dari tempat kejadian," kata pernyataan militer, menambahkan dua orang lainnya ditangkap. “Dua senapan M-16, rompi militer, dan magasin [amunisi]” disita selama penggerebekan, katanya.


Hamas, yang menguasai Jalur Gaza dan memiliki kehadiran kuat di Tepi Barat yang diduduki, mengatakan orang-orang itu adalah anggota salah satu cabang kelompok itu. Pernyataan itu mengatakan orang-orang itu terlibat dalam perjuangan bersenjata melawan militer Israel.


Media Palestina, mengutip para saksi, mengatakan tentara pergi setelah memastikan keduanya tewas.


Israel telah melakukan serangan hampir setiap malam ke desa-desa, kota-kota dan kota-kota Tepi Barat yang diduduki selama lebih dari setahun.


Kematian hari Sabtu menambah jumlah warga Palestina yang dibunuh oleh pasukan Israel menjadi 111 sejak awal tahun 2023. Sekitar 50 orang telah tewas dalam serangan terhadap warga Israel.


Serangan itu menyusul pertukaran serangan lintas-perbatasan antara Israel dan Gaza awal pekan ini setelah mengintensifkan kekerasan yang telah menyaksikan serangan Israel berulang kali di Tepi Barat yang diduduki, serta serangan oleh warga Palestina terhadap warga Israel.


Orang-orang Palestina melihat serangan kekerasan sebagai kubu lebih lanjut dari 56 tahun Israel, pendudukan terbuka atas tanah yang mereka cari untuk negara merdeka di masa depan.


Tahanan Palestina Khader Adnan meninggal pada hari Selasa pada hari ke-87 mogok makan terhadap penahanan sewenang-wenang berulang kali oleh Israel.


Kematian Adnan, yang ditangkap pada 5 Maret dan sedang menunggu persidangan militer, menyebabkan kemarahan dan protes yang meluas di Tepi Barat yang diduduki, dan menyebabkan serangan roket ke Israel oleh kelompok bersenjata di Jalur Gaza yang terkepung.