BOGOR, CEKLISSATU – Bencana alam berupa tanah bergerak terjadi di Villa Spring Water Kampung Waru Doyong RT04/RW01 Desa Kuta, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, pada Minggu (24/12/2023) sekitar pukul 04.00 WIB.

Mengetahui hal ini tim redaksi cepat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor langsung meluncur ke lokasi kejadian. Tidak hanya itu, Bupati Bogor Iwan Setiawan pun tampak meninjau lokasi.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bogor, Agus Suyatna mengatakan, pihaknya menerima laporan adanya tanah bergerak sekitar pukul 07.50 WIB.

Baca Juga : Tim Gabungan TNI-Polri Lakukan Pencarian Korban Longsor Humbahas di Sekitar Bibir Danau Toba

"Tanah bergerak," ungkap Agus Suyatna kepada ceklissatu.com, Minggu (24/12/2023).

Agus menyebutkan, hal itu disebabkan pengikisan tanah di bawah tebingan, sehingga menyebabkan tanah longsor yang menutupi saluran air dengan ukuran panjang ± 50 meter, Tinggi ± 15 meter, dan Lebar ± 10 meter di jalan masuk Villa Spring Water.

5 Ft Tanah Bergerak 2.webp
TANAH BERGERAK: Bencana alam berupa tanah bergerak terjadi di Villa Spring Water Kampung Waru Doyong RT04/RW01 Desa Kuta, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, pada Minggu (24/12/2023) sekitar pukul 04.00 WIB. FOTO: BPBD KAB. BOGOR FOR CEKLISSATU.COM

"Kejadian ini merusak satu bangunan yang menimpa dua motor security di villa tersebut," terangnya.

Saat ini langkah yang dilaksanakan TRC BPBD Kabupaten Bogor di antaranya, koordinasi dengan aparatur setempat, kemudian melakukan tindakan sesuai standar operasional prosedur (SOP) kebencanaan, serta melakukan kaji cepat dan analisa di lokasi bencana.

"Kami juga saat ini memberikan edukasi kebencanaan dan imbauan, kemudian melakukan evakuasi," tuturnya.

Diketahui, kebutuhan dasar yang saat ini diperlukan yaitu adanya alat berat, karena material longsoran belum dibersihkan, dan perlu penanganan lebih lanjut dari dinas terkait.

Agus Suyatna mengatakan, untuk terdampak langsung bangunan villa tidak boleh ada aktivitas dikawatirkan terjadi longsor, apalagi di musim penghujan.

"Untuk mitigasi diminta masyarakat di sekitarnya lebih waspada dan mohon pihak desa atau kecamatan untuk melakukan patroli dan pemantauan di lapangan bersama petugas TRC di lapangan," pungkasnya.