JAKARTA, CEKLISSATU - Kebakaran hutan di sebuah gunung di daerah Gangneung menyebabkan ratusan warga mengungsi. Puluhan rumah yang berada di sekitar lokasi kejadian hangus terbakar.


300 kendaraan pemadam dikerahkan dan lebih dari 2.700 personil diterjunkan untuk memadamkan api. Sekitar 70 rumah dan bangunan lainnya hancur dan lebih dari 520 penduduk dievakuasi ke fasilitas yang mencakup arena seluncur es dan gym sekolah menengah. 


Dinas Kehutanan Korea mengatakan petugas pemadam kebakaran memadamkan sekitar 88% api pada pukul 15:30. Gubernur provinsi Gangwon Kim Jin-tae mengatakan api tampaknya diperlambat oleh hujan yang dimulai pada sore hari dan petugas pemadam kebakaran bertujuan untuk mengendalikan api sepenuhnya saat matahari terbenam.


Upaya mereka awalnya diperlambat oleh angin kencang yang menyulitkan untuk menerbangkan pesawat yang menjatuhkan air, tetapi para pejabat berhasil mengerahkan helikopter pada sore hari.


Administrasi Meteorologi Korea mengatakan angin di daerah Gangneung masih bertiup dengan kecepatan 103 kilometer (64 mil) per jam. Angin kencang juga memaksa operator kereta api untuk membatalkan setidaknya selusin kereta penumpang antara Gangneung dan kota pesisir timur lainnya seperti Donghae dan Samcheok.


Api menutupi lebih dari 379 hektar (936 acre) dan petugas pemadam kebakaran membuat penghalang sambil fokus pada mencegah api menyebar ke daerah Gangneung yang lebih padat penduduknya, menurut Dinas Kehutanan Korea dan pemerintah provinsi Gangwon.


Foto-foto menunjukkan petugas pemadam kebakaran menyemprotkan air ke arah rumah dan bangunan yang terbakar dan api oranye besar menelan hutan pinus di dekat hotel resor tepi laut. Dinas Kehutanan Korea mengatakan bahwa api kemungkinan besar dipicu oleh pohon yang tumbang di atas kabel listrik setelah diterjang angin kencang.


Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menginstruksikan para pejabat untuk mengerahkan "semua peralatan dan personel yang tersedia" untuk segera memadamkan api dan mengevakuasi penduduk untuk mencegah hilangnya nyawa.