BOGOR, CEKLISSATU - Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Bogor, melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi dampak kekeringan pada sektor peternakan dan perikanan di wilayahnya untuk meminimalisir kerugian para petani.

Di sektor peternakan, Diskanak melakukan penyediaan air dan Hijauan Pakan Ternak (HPT). Kemudian memaksimalkan pemanfaatan limbah sayuran sisa pasar dan membantu pengembangan unit usaha pengolahan limbah pasar sebagai pakan ternak. 

"Diskanak juga memfasilitasi peminjaman lahan antara pemilik lahan dengan peternak. Itu dilakukan karena kurangnya kepemilikan lahan yang dapat dikelola sebagai lahan HPT oleh peternak," ujar Kepala Disnakak Kabupaten Bogor, Nurhayati, Kamis 14 September 2023.

Baca Juga : Ditantang Susur Sungai Cileungsi, Iwan Malah Pertanyakan apa Tugas BBWS

Selain itu, Nurhayati mengatakan bahwa pihaknya juga mendorong peternak mengolah lahan sebagai lahan penanaman HPT dan pemberian bibit hijauan pakan ternak berkualitas.

“Pemkab Bogor juga meningkatkan akses peternak dengan bahan pakan lokal, karena sebagai daerah penghasil beras, Kabupaten Bogor memiliki peluang sebagai daerah penyedia dedak padi,” katanya.

Nurhayati menyadari terdapat juga masalah berkurangnya debit air sebagai sarana untuk memandikan ternak dan sumber air minum yang dimana itu sangat dibutuhkan dalam budidaya sapi perah untuk proses pemerahan. 

“Karena itu, peternak berusaha menyediakan air bersih dengan mencari sumber mata air lain atau membelinya. Alhamdulillah di kawasan sentra sapi perah yakni di Cisarua, Pamijahan, dan Cijeruk masih ada turun hujan dan masih mudah mencari pakan ternak. Secara umum, sampai saat ini belum terdapat dampak serius musim kemarau di Kabupaten Bogor. Penurunan produksi susu hanya terjadi sebesar 3 persen dari produksi susu harian peternak,” ungkap Nurhayati.

Untuk sektor perikanan, Nurhayati menerangkan, jika mengacu informasi BMKG fenomena El Nino yang diprediksi terjadi hingga akhir tahun 2023, pihaknya akan memindahkan induk ikan yang berkualitas ke lokasi yang tidak mengalami kekeringan ekstrem.

“Peralihan dari kegiatan pembesaran ikan ke pembenihan ikan, karena membutuhkan air yang lebih sedikit. Selain itu ketika musim hujan tiba, permintaan benih ikan akan meningkat sehingga kegiatan pembenihan pada musim kemarau dapat dimanfaatkan dengan baik,” jelasnya.


ERUL