BOGOR, CEKLISSATU - Pemerintah Pusat melalui Balai Veteriner Subang memberikan bantuan 40 ekor sapi kepada dua kelompok tani di Kota Bogor. Masing-masing kelompok tani mendapatkan 20 ekor sapi potong untuk dikembangbiakan.

Adapun kelompok tadi yang mendapatkan bantuan tersebut, pertama Kelompok Tani Ternak (KTT) Gemmar berlokaksi di Kampung Bubulak RT 01 RW 03 Kelurahan Ciluar, Kecamatan Bogor Utara.

Kedua, Kelompok Tani Dewasa (KTD) Berkah Tani Mekarwangi yang berlokasi Mekarwangi RW.7 RT.01, Kelurahan Mekarwangi, Kecamatan Tanah Sareal.

Baca Juga : Kadispora Kabupaten Bogor Sanjung Festival Ortrad SD di Jawa Barat

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim secara simbolis menerima bantuan sapi tersebut. Menurutnya, bantuan sapi potong kepada kelompok tadi ini merupakan program pemerintah untuk dapat meningkatkan populasi sapi ternak di Indonesia. 

Sebab, masih kata Dedie, kebutuhan sapi di Indonesia sat ini banyak dipenuhi sapi impor dari luar negeri. "Dengan program ini, ketergantungan kita terhadap sapi luar negeri semakin berkurang tetapi memang prosesnya masih membutuhkan waktu yang panjang dan lama, karena terjadi  perubahan tata ruang dan alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan industri dan sebagainya," ucapnya.

Dedie menyebut di Kota Bogor ini lebih banyak pemukiman perkotaan, dengan demikian keterbatasan lahan harus disikapi dan diantisipasi dengan sebuah metode peternakan yang tepat. Selain itu, peternakan itu juga harus tidak menimbulkan polusi bau dan bisa  kembang bersama-sama di wilayah pemukiman.

"Peternakan itu harus tanpa ada gangguan polusi atau gangguan-gangguan kesehatan dan sebagainya. Nah, ini menjadi tantangan bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk menjalankan program pemerintah pusat tersebut," ungkapnya.

"Alhamdulillah Kota Bogor dapat total bantuan sapi 40 ekor yang sudah kami sebarkan di dua titik yaitu 20 ekor di tanah Sareal, dan 20 ekor di Bogor Utara," tambahnya.

Dedie menekankan bantuan sapi ternak ini harus disinergikan dan dikolaborasikan dengan kelompok tani yang sudah mapan seperti sudah memiliki lahan, SDM, pakannya mudah didapat dan tidak mengganggu lingkungan.

"Harapan untuk para petani harus bekerjasama dengan dinas terutama dalam pelaksanaan inseminasi buatanya sehingga prduktifitas sapinya sangat tinnggi, jadi kalau bisa dalam satu tahun menghasilkan dua kali lipat," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, Drh. Anizar menyatakan bahwa proses pemberian bantuan akan terus dipantau untuk memastikan kesehatan sapi-sapi tersebut.

"Dalam perjalanan pemberian bantuan ini kita akan pantau terus dari kondisi kesehatannya. Kita juga harapkan kepada mereka setiap bulannya itu untuk memberikan laporan evaluasi tentang sapi-sapi ini," jelasnya.

Anizar menegaskan bahwa sapi yang diberikan adalah jenis PO dan memiliki kelamin betina, dengan harapan peningkatan populasi sapi berkelanjutan. 

Untuk perkembangbiakan sapi ini, sambungnya, pihaknya memakai kawin suntik, sehingga tidak perlu pejantan. "Jadi bibit sprema kita suntikan kepada sapi betina," katanya.