JAKARTA, CEKLISSATU -  Event dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional 2022 diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD pada 3-5 November 2022


Salah satu kegiatan dalam event tersebut adalah diskusi terkait “Kemandirian Alat Kesehatan Nasional sebagai Pilar Kesiapsiagaan Darurat Kesehatan Nasional”, yang akan diselenggarakan pada hari pertama yakni Kamis 3 November 2022 esok


Dalam diskusi tersebut, nampak  hadir  narasumber pakar di Bidang Bencana yaitu   DR. dr. Nurdin Perdana SKM.yang juga sebelumnya di jadwalkan profDR.dr Aryono D PusponegoroSp.B (K) namun berhalangan hadir.


DR.dr Nurdin Perdana SKM yang didampingi Mario Apriliansyah mengatakan, diskusi ini bertujuan untuk mengajak kita agar melihat fakta sejarah terkait pentingnya sebuah sistem kesiapsiagaan darurat kesehatan nasional, yang mana diperlukan penguatan pada salah satu pilar yaitu kemandirian alat kesehatan.


"Pandemi Covid-19 telah mengajarkan dunia khususnya Indonesia, bahwa kesehatan merupakan salah satu prioritas utama ketahanan yang harus dibangun oleh suatu negara,"ungkapnya rilis yang diterima redaksi Ceklissatu.com, Rabu 02 Nopember 2022.


Ia mengatakan, pandemi mengakibatkan terjadinya krisis multidimensi disemua sektor terutama sektor pelayanan kesehatan.Masyarakat Indonesia sudah mengalami terjadinya kelangkaan dalam ketersediaan sarana pelayanan kesehatan, ketersediaan farmasi serta alat kesehatan. 


"Kepanikan dalam mencari perlengkapan seperti masker, hand sanitizer, thermometer, ventilator dan alat kesehatan lainnya,"ujarnya.


Kata dia, bagi Indonesia, menghadapi kondisi kelangkaaan ketersediaan sediaan farmasi dan alat kesehatan saat pandemi bukanlah pelajaran pertama, sebelumnya Indonesia pernah mengalami krisis multi dimensi pada tahun 1998.

Baca Juga : Kurangi Impor BBM, Bahan Bakar Nabati Siap Digunakan di Kendaraan Diesel


Krisis politik Srilanka 2022 hampir serupa dengan krisis di Indonesia tahun 1998. Srilanka yang merupakan negara kepulauan di Asia Selatan, yang mayoritas pendapatannya berasal dari pariwisata,


Namun, akibat terjadinya pandemi maka perekonomian merosot dan terjadi gagal bayar (default) sehingga terjadi krisis ekonomi dan krisis politik yang berujung pada terjadinya huru-hara, dengan ketiadaan impor alat kesehatan dan banyaknya korban luka trauma. 


Maka pemerintah Srilanka mengajukan permintaan farmasi dan alat kesehatan kepada Pemerintah Republik Indonesia termasuk benang bedah. 


Atas permintaan tersebut, PT Triton Manufactures mengirimkan bantuan kemanusiaan sebanyak 189.697 unit benang bedah pada bulan April 2022 yang lalu


Krisis Indonesia 1998 menyebabkan kekosongan stock alat kesehatan di pusat pusat layanan kesehatan karena ketergantungan tinggi pada barang import. 


Sementara itu, terjadinya huru-hara politik pada saat itu, yang menyebabkan terjadinya kekacauan dan kerusuhan, sehingga mengakibatkan pasien dengan luka trauma mengalami peningkatan yang sangat signifikan dalam waktu singkat.


Hal ini yang menyebabkan para tenaga Kesehatan harus mencari jalan keluar darurat untuk mengatasinya, termasuk menggunakan benang pancing untuk menjahit luka. 


Keterpurukan akibat krisis multi dimensi di Indonesia yang terjadi pada tahun 1998 tersebut, berdampak pada kenaikan harga alat-alat kesehatan hingga 5-6 kali lipat dari harga sebelumnya dan ketersediaan alat kesehatan juga menjadi langka. 


Karena kelangkaan tersebut terpaksa alat kesehatan dipakai berulangkali (reuse). Kondisi ini memberi gambaran turunnya kualitas pelayanan kesehatan. 


Peristiwa ini mendorong kesadaran praktisi alat kesehatan, untuk mewujudkan kemandirian alat kesehatan terutama benang bedah melalui produksi nasional yang memenuhi aspek keamanan, bermutu dan bermanfaat. 


Berlatar belakang kondisi tersebut menjadi pencetus pendirian pabrik PT Triton Manufactures yang dirintis sejak tahun 2011, kemudian diresmikan sebagai pabrik benang bedah nasional pertama di Indonesia oleh Menteri Kesehatan Prof. Dr. dr. Nila Djuwita Faried Anfasa Moeloek, Sp.M(K)  pada tahun 2015. 


PT. Triton Manufactures merupakan pabrik benang bedah nasional pertama dengan teknologi tinggi yang mampu memenuhi kebutuhan benang bedah dan alat kesehatan sekali pakai sesuai standar rumah sakit di Indonesia dengan 11 Jenis benang bedah yang memiliki ijin edar AKD sejak 2015. 


Pabrik PT. Triton Manufactures yang menempati lahan seluas 12.500 M2 di Kawasan Industri Sentul, Jawa Barat. 


PT. Triton Manufactures berkomitmen untuk membantu pemerintah menghadapi Indonesia Sehat 2025, dengan mengutamakan kepuasan pelanggan dan senantiasa memberikan pelayanan terbaik melalui upaya :
- Menciptakan dan mengembangkan produk alat kesehatan yang INOVATIF dengan kualitas terbaik dan harga yang kompetitif.
- Menjadi perusahaan TERPERCAYA di industri kesehatan dengan menghasilkan produk-produk berkualitas yang mampu membantu proses kerja tenaga ahli kesehatan dan memperbaiki kualitas penyembuhan pasien.
- Membangun dan mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan dan menjadikannya sebagai MITRA KERJA dalam meningkatkan kualitas hidup pasien.