JAKARTA,CEKLISSATU - Sebanyak 34 siswa SD di Desa Saguling, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat, mengalami keracunan massal setelah makan jajanan aci mini yang disebut cimin di depan sekolah mereka. 

Puluhan siswa yang keracunan akibat cimin bumbu pedas itu dibawa ke puskesmas dan rumah sakit. Dalam insiden keracunan massal ini, satu siswa meninggal dunia karena memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

"Ada 1 yang meninggal, di RS Dustira. Tapi karena punya komorbid atau penyakit penyertanya itu talasemia. Riwayat kontrol rutin di RSHS," ujar Kepala Puskesmas Desa Saguling, Burhan, Jumat 29 September 2023.

Korban yang baru berusia 9 tahun itu wafat dalam perawatan di RS Dustira, Kota Cimahi pada Rabu (27/9) malam, sekitar pukul 23.30 WIB.

Burhan mengatakan puncak kasus keracunan massal itu terjadi pada Kamis (28/9) mulai pukul 01.00 WIB hingga pagi hari.

Para korban keracunan massal telah dilarikan ke Puskesmas dan beberapa rumah sakit di wilayah Kota Cimahi dan Bandung Barat karena mengalami gejala seperti muntah-muntah, diare, dan demam.

"Untuk kasus keracunan massal ini, yang dirawat di puskesmas 15 orang, rawat jalan 13 orang, di RSCK 1 orang, RS Kartini 3 orang, klinik Assyida 1 orang, dan di RS Dustira itu 1 orang. Jadi sampai hari ini ada 34 orang," kata Burhan.

Sebelumnya, Camat Saguling, Kemal Adhiyaksa,  melaporkan bahwa peristiwa keracunan ini dimulai ketika siswa-siswa dari SDN 3 Jati mengalami gejala seperti mual, diare, pusing, demam, dan muntah-muntah secara bersamaan setelah mereka makan jajanan di sekolah.

"Jadi anak-anak ini jajan di hari Selasa ketika sekolah, nah Rabu mulai gejala panas, muntah, dan diare," ucap Kemal.

Tim Inafis Polres segera menggeledah rumah pedagang jajanan aci mini usai keracunan massal siswa SD itu.

Polisi memeriksa dan membawa bahan makanan aci mini sebagai barang bukti. Dugaan sementara penyebab keracunan merujuk pada bubuk cabai yang dipakai.