JAKARTA,CEKLISSATU - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah mengumumkan rencana penutupan Museum Nasional Indonesia (MNI) atau yang dikenal luas sebagai Museum Gajah selama satu tahun usai kebakaran pada 16 September lalu.

"Museum akan kita tutup sementara bahkan kemungkinan bisa setahun, kita akan melakukan (pembenahan) betul sampai dia oke baru kita akan buka," jelas Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Fitra Arda, pada diskusi publik, di Museum Toeti Heraty, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 27 September 2023.

Penutupan tersebut dilakukan sebagai respons terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh kebakaran, dengan tujuan untuk memastikan keselamatan dan menjaga kelangsungan koleksi berharga yang ada di dalam museum. Sebelumnya, pihak pengelola telah menyatakan bahwa museum akan ditutup dalam jangka waktu yang belum ditentukan.

Setelah museum mengumumkan penutupan sementara dengan waktu yang ditentukan, Fitra memperkirakan bahwa seluruh proses, mulai dari renovasi bangunan hingga restorasi koleksi museum, akan berlangsung selama setahun ke depan. 

Meski demikian, Fitra juga menekankan bahwa berbagai layanan dari MNI tetap dapat diakses secara virtual atau melalui unit museum lainnya.

"Tapi tidak mengurangi layanan, layanan masih bisa digunakan," kata dia.

Hingga saat ini, Fitra mengungkapkan bahwa Kemendikbudristek telah berkolaborasi dengan pihak kepolisian serta berbagai ahli untuk menindaklanjuti dampak dari kejadian kebakaran itu.

Pihaknya akan melakukan studi teknis arkeologis, audit bangunan, kajian pengamanan dan keamanan museum, kajian koleksi, sumber daya manusia, hingga manajemen risiko. Selain itu, pihaknya juga melakukan penanganan pada koleksi yang terdampak dan penataan museum secara menyeluruh.

Penyebab kebakaran di MNI, yang berlokasi di Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, diduga berasal dari korsleting arus listrik yang terjadi di lokasi proyek renovasi museum.

Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Kasudin Gulkarmat), Asril Rizal, mengonfirmasi bahwa kebakaran di Museum Nasional dipicu oleh korsleting listrik, khususnya terjadi di Gedung Blok A yang berfungsi sebagai ruang pameran koleksi museum.

Kebakaran tersebut bermula dari bagian belakang Gedung A Museum Nasional, sehingga kebakaran tidak dimulai dari dalam gedung, namun imbasnya menyebabkan beberapa ruangan di bagian belakang Gedung A terkena dampak dari kobaran api.