JAKARTA, CEKLISSATU - Peristiwa kecelakaan maut truk tangki Pertamina di Jalan Alternatif Cibubur, Bekasi, diduga dipicu karena posisi lampu merah di lokasi tabrakan. 

Karena itu, polisi bakal meninjau posisi traffic light di kawasan tersebut karena disebut kerap menjadi lokasi kecelakaan.

Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Aan Suhanan mengatakan pihaknya akan menggelar focus group discussion (FGD) dengan pihak terkait untuk membahas lebih lanjut terkait keberadaan lampu lalu lintas tersebut. 

"Nanti kita kita akan berikan rekomendasi temuan di TKP. Mulai dari rambu, termasuk traffic light, nanti akan kelihatan manfaat maupun posisi di situ memungkinkan enggak menggunakan traffic light," ujar Aan dalam keterangannya kepada wartawan pada Senin 18 Juli 2022 malam. 

Aan juga menyebut kecelakaan truk Pertamina yang terjadi di Jalan Alternatif Cibubur ada kemiripan dengan insiden tabrakan truk di Balikpapan, Kalimantan Timur.

"Ini sama persis kasusnya seperti Kaltim. Kaltim ini ada lampu merah pas turunan," kata Aan. 

Baca Juga : Anggota TNI AL dan Istri Asal Jonggol Jadi Korban Truk Maut Pertamina

Diketahui, kecelakaan maut di Balikpapan itu terjadi pada 21 Januari 2022. Saat itu, truk nomor polisi KT 8534 AJ berisi 20 ton kapur pembersih menghantam dari belakang setidaknya 20 kendaraan yang sedang mengantre di lampu merah.

Berdasarkan keterangan saksi, kata Aan, saat insiden naas itu terjadi, lampu lalu lintas di lokasi kejadian sedang menyala merah. Artinya, saat itu sejumlah kendaraan dalam posisi berhenti.

"Keterangan saksi di TKP itu sudah warna merah untuk traffic light-nya," ujarnya.

Banyak keluhan dari masyarakat, bahwa keberadaan lampu lalu lintas di jalan turunan itu kerap menyebabkan kecelakaan.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan dalam insiden tersebut truk tangki Pertamina menabrak dua mobil dan 10 sepeda motor. Di lokasi, kata dia, pihaknya belum menemukan ada tanda bekas pengereman.

Baca Juga : Kecelakaan Maut Truk Tanki BBM di Cibubur, Ini Kata Pertamina

Latif juga menyebut pihaknya telah mengamankan sopir dan kernet dari truk tangki Pertamina itu untuk dilakukan proses pemeriksaan lebih lanjut.

"Kita juga akan melakukan pemeriksaan terhadap sopir," ujarnya.

Kecelakaan beruntun yang melibatkan truk tangki Pertamina dan sejumlah kendaraan terjadi di Jalan Alternatif Cibubur pada Senin 18 Juli. 

Berdasarkan data terkini, insiden tersebut menyebabkan 10 orang meninggal dunia (sebelumnya diberitakan 11 orang) dan lima orang luka.