JAKARTA, CEKLISSATU - Hacker Bjorka mengklaim berhasil membobol sejumlah dokumen milik Presiden Jokowi. Dokumen-dokumen periode 2018-2021 itu diunggah di situs breached.to.

Klaim dari Bjorka tersebut, kemudian diunggah oleh salah satu akun Twitter, yakni "DarkTracer: DarkWeb Criminal Intelligence", yang kemudian viral dan sempat menjadi salah satu topik pembahasan terpopuler di Twitter hingga Sabtu 10 September pagi. 

Dalam unggahan di akun Twitter tersebut disebutkan bahwa surat dan dokumen untuk Presiden Indonesia, termasuk surat yang dikirimkan BIN dengan label rahasia telah bocor. 

"(Peringatan) Transaksi Surat dan Dokumen Presiden Indonesia sebanyak 679 ribu dibocorkan ke deep web oleh aktor jahat Bjorka," tweet @darktracer_int.

Akun tersebut menyematkan sebuah tangkapan layar, yang menunjukkan apa saja data Jokowi yang berhasil dibobol Bjorka dan disebar ke forum hacker.

"Berisi transaksi surat serta dokumen yang dikirimkan kepada Presiden, termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara (BIN) yang diberi label rahasia," demikian keterangan dalam gambar tangkapan layar tersebut.

Diketahui, Bjorka mengunggah data-data tersebut di BreachForums pada Jumat 9 September 2022 kemarin, pada pukul 13.21 WIB, dengan judul "Transactions of Letters and Documents to the President of Indonesia 679K."

Sebelumnya, Bjorka mengumumkan akan menjadikan Presiden Indonesia target selanjutnya untuk diretas. Hal ini ia lakukan di saluran telegramnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono menegaskan tidak ada surat dan dokumen untuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang bocor di internet. 

"Nanti pihak Sekretariat Negara akan menyampaikan. Tidak ada isi surat-surat yang bocor," kata Heru, pada Sabtu 10 September 2022.

Heru mengatakan, informasi yang menyebutkan surat berlabel rahasia dari Badan Intelijen Negara (BIN), dan surat lainnya untuk Presiden Jokowi bocor di forum peretas (hacker) adalah informasi bohong.