JAKARTA, CEKLISSATU – Salah satu alternatif untuk menghabiskan waktu adalah berkunjung ke museum.

Museum merupakan salah satu destinasi wisata yang bisa memberikan pengalaman menarik, selain menikmati waktu, pengunjung museum juga bisa mendapatkan edukasi

Berikut rekomendaasi beberapa museum sejarah yang wajin dikunjungi di Jakarta.

Baca Juga : Tahukah Kamu 12 Oktober Diperingati sebagai hari Museum? Ini Sejarahnya dan Kondisi terkini MNI

1. Museum Fatahillah

Museum Fatahillah atau disebut juga dengan Museum Sejarah Jakarta dahulu merupakan kantor Wali Kota Batavia pada zaman penjajahan Belanda. 

Museum Sejarah Jakarta memiliki pesona kolonial dan gaya arsitektur klasik renaissance, merupakan salah satu museum terfavorit di Jakarta dan menjadi ikon bagi Kawasan Kota Tua. Awalnya disebut Stadhuis, struktur bercat putih yang megah ini adalah markas administrasi Perusahaan Hindia Timur, dan kemudian Pemerintah Belanda, seperti dikutip dari laman enjoy Jakarta, Kamis 12 Oktober 2023.

Museum Fatahillah menyimpan koleksi peninggalan-peninggalan masyarakat Belanda yang bermukim di Batavia sejak awal abad XVI, seperti mebel, perabot rumah tangga, senjata, keramik, peta, serta buku-buku.  

Namun seiring berjalannya waktu ditambah koleksi seperti replika perjalanan sejarah Kota Jakarta dari masa Batavia, replika peninggalan masa kerajaan Tarumanegara dan Padjajaran, hasil penggalian arkeologi di Jakarta dan berbagai batu prasasti. Kurang lebih terdapat 23.500 koleksi barang, baik dalam bentuk benda asli maupun replika yang bisa dilihat di sana.

2. Museum Taman Prasasti

Museum sejarah berikutnya yang dapat menjadi alternatif adalah Museum Taman Prasasti.

Museum Taman Prasasti adalah sebuah museum cagar budaya peninggalan masa kolonial Belanda yang memiliki ±862 koleksi prasasti nisan kuno serta makam Kolonial Belanda. Museum seluas 1,2 hektar ini menampilkan karya seni dan memamerkan kecanggihan para pematung, pemahat, kaligrafer dan sastrawan.

Museum ini memiliki koleksi prasasti nisan kuno, kerajinan seni pahat, kaligrafer, koleksi kereta jenazah antik, dan juga miniatur makam khas dari 27 provinsi di Indonesia.

Museum ini berada di Jl. Tanah Abang I No. 1 Petojo Sel., Gambir Jakarta Pusat.

3. Museum Kebangkitan Nasional

Museum Kebangkitan Nasional berdiri di sebuah komplek bangunan peninggalan masa kolonial yang pernah dipergunakan sebagai tempat pendidikan kedokteran “STOVIA” (School Tot Oplending Van Inlands Astsen). 

Museum ini memiliki koleksi berupa benda-benda bersejarah dalam bentuk foto, replika, lukisan, patung, diorama, maket, dan peralatan perang yang berkaitan dengan sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

Sebelum menjadi sebuah museum sejarah, gedung ini sempat beberapa kali dimanfaatkan untuk hal lain, misalnya saja sekolah dan penampungan bekas tentara Belanda dan juga tempat tinggal masyarakat Ambon. Karena mengandung nilai sejarah yang tinggi, gedung ini dipugar pada tahun 1973 dan satu tahun setelahnya diresmikan dengan nama "Gedung Kebangkitan Nasional".

4. Gedung Arsip Nasional

Salah satu destinasi museum sejarah berikutnya adalah Gedung Arsip Nasional atau ANRI. 

Gedung yang terletak di Jl Gajah Mada, Jakarta ini sebelumnya merupakan tempat penyimpanan Arsip Nasional RI. Tapi, sekarang gedung ini menjadi tempat penyimpanan barang-barang peninggalan zaman Belanda dan tempat wisata di Jakarta.

Gedung Arsip Nasional ini sebelumnya adalah rumah eninggalan Gubernur Jenderal VOC Reinier de Klerk, yang dibangun pada 1760.

Setelah Indonesia merdeka, tahun 1951 tempat ini berubah menjadi Kantor Arsip Nasional RI. Tahun 1974, arsip nasional dipindahkan ke tempat yang lebih memadai di Jl Ampera, Jakarta Selatan dan tempat ini kembali dijadikan museum dan tempat wisata sejarah.

5. Museum Wayang

Berlokasi di Kawasan Kota Tua, Museum Wayang menjadi salah satu museum yang menghadap langsung Taman Fatahillah. Berbagai koleksi wayang yang terbuat dari kayu, kulit, dan bahan lainnya dapat ditemukan di Museum Wayang. Memamerkan berbagai jenis wayang dari berbagai daerah di Indonesia, tidak hanya itu saja, berbagai macam koleksi wayang dari mancanegara, seperti Malaysia, Thailand, Suriname, Cina, Vietnam, Perancis, India dan Kamboja juga dapat ditemui di sini.

Selain itu, terdapat teater di dalam museum tempat pertunjukan Wayang tradisional digelar. Pengunjung dapat menyaksikan seni yang memikat ini secara langsung, lengkap dengan musik gamelan, cerita tradisional, dan manipulasi rumit dari boneka-boneka untuk menceritakan epik-epik kuno dan cerita rakyat.