BOGOR, CEKLISSATU - Di tengah gempuran hiburan modern ala kota metropolitan, kehadiran pasar malam selama bulan Ramadan ternyata masih mendapatkan tempat tersendiri di hati masyarakat Bogor.
Suara mesin diesel meraung seusai azan magrib berkumandang. Asap hitam dari saluran pembuangan diesel membumbung tinggi seiring berputarnya roda kincir angin atau bianglala berisi 12 sangkar.

Gemerlap lampu warna-warni pun membuat suasana di area pasar malam semakin berwarna.

Riuh musik dangdut turut menggema meramaikan suasana. Teriakan para pengunjung yang sedang menaiki wahana terdengar dengan kencangnya. 

Wakil Ketua Perdana Ria Indonesia, Barhoya mengatakan pasar malam yang berlokasi di Lapangan Sakura, Jalan Kapten Yusuf, Desa Kota Batu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor ini menyediakan sekurangnya 8 wahana bermain. Persis dengan pasar malam yang ada dalam benak anak-anak era 80-an dan 90-an yang belum tersentuh gawai

Wahana permainan yang diletakkan pada sebidang tanah kosong ini diantaranya kincir angin dan komidi putar, kora-kora, ombak kayu, istana boneka, dan cangkir boneka. 

"Selain permainan anak, tersedia juga 100 both untuk pedagang berbentuk tenda mongolian, sehingga enak dipandang dan juga nyaman dikunjungi," ujar Barhoya, Selasa 4 April 2023.

Tenda-tenda tersebut menjajakan mulai pakaian lebaran, pernak pernik hingga jajanan tradisional. 

Sementara itu, pengunjung tampak tumpah ruah memenuhi lokasi tersebut. Bahkan semakin malam, pasar ini justru makin disesaki pengunjung. Terlebih jika cuaca cerah seperti hari ini, tidak hanya anak-anak, para remaja dan muda-mudi ikut menikmati wahana atau sekadar cuci mata sambil jalan-jalan.

Salah seorang pengunjung bernama Dewi (28) menyampaikan kehadiran pasar malam di lapangan terbuka cukup menghibur masyarakat terutama anak sekolah. 

"Kehadiran pasar malam sangat membantu. Selain murah meriah, ada lumayan banyak wahana yang bisa dicoba," ungkap Dewi.