JAKARTA, CEKLISSATU – Presiden Joko Widodo kesal akan penggunaan anggaran penanganan stunting digunakan untuk kepentingan perjalanan dinas, rapat, serta program penguatan dan pengembangan lainnya.

Dari total dana Rp10 miliar yang dianggarkan untuk stunting, hanya Rp2 miliar saja yang benar-benar dimanfaatkan secara konkret.

Apa itu stunting ? Stunting adalah kondisi gagal tumbuh kembang anak balita akibat dari kekurangan gizi saat mereka dalam kandungan hingga dilahirkan kedunia. Tetapi kondisi stunting terlihat setelah bayi berusia dua tahun. Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) adalah anak balita dengan nilai z-scorenya kurang dari -2.00 SD/standar deviasi (stunted) dan kurang dari – 3.00 SD (severely stunted).

Baca Juga : Anggaran Stunting Dipakai Dinas dan Rapat, Jokowi: Bangun I donesia Emas Itu Tidak Mudah

Penyebab utama dari stunting adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak. Banyak yang tidak menyadari bahwa tinggi pendeknya anak bisa menjadi tanda adanya masalah gizi kronis.

Ciri-Ciri Anak Mengalami Stunting

Anak yang berperawakan pendek tidak serta-merta mengalami stunting. Balita dapat dikatakan stunting apabila tinggi badannya berada di bawah kisaran normal dari standar tinggi badan anak berdasarkan usia pada dua kali pemeriksaan berturut-turut.

Selain perawakan tubuhnya yang pendek, adapun ciri-ciri lain dari stunting adalah sebagai berikut:

Tumbuh kembangnya lambat

• Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya

• Berat badan tidak naik bahkan akan cenderung menurun

• Kemampuan fokus dan memori belajarnya tidak baik

• Anak cenderung lebih pendiam

• Fase pertumbuhan gigi pada anak melambat

• Dalam jangka panjang, bagi anak perempuan berpotensi telat menstruasi pertama

• Anak lebih mudah terserang/terinfeksi berbagai penyakit

Stunting dapat dicegah. Berikut beberapa tips mencegah stunting :

1. Saat Remaja Putri

Skrining anemia dan konsumsi tablet tambah darah.

2. Saat Masa Kehamilan

Disarankan untuk rutin memeriksakan kondisi kehamilan ke dokter. Perlu juga memenuhi asupan nutrisi yang baik selama kehamilan. Dengan makanan sehat dan juga asupan mineral seperti zat besi, asam folat, dan yodium harus tercukupi.

3. Balita

a. Terapkan Inisiasi Menyusui Dini (IMD).

Sesaat setelah bayi lahir, segera lakukan IMD agar berhasil menjalankan ASI Eksklusif. Setelah itu, lakukan pemeriksaan ke dokter atau ke Posyandu dan Puskesmas secara berkala untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak.

b. Imunisasi

Perhatikan jadwal imunisasi rutin yang diterapkan oleh Pemerintah agar anak terlindungi dari berbagai macam penyakit.

c. ASI Eksklusif

Berikan ASI eksklusif sampai anak berusia 6 (enam) bulan dan diteruskan dengan MPASI yang sehat dan bergizi.

d. Pemantauan tumbuh kembang à weight faltering.

4. Gaya Hidup Bersih dan Sehat

Terapkan gaya hidup bersih dan sehat, seperti mencuci tangan sebelum makan, memastikan air yang diminum merupakan air bersih, buang air besar di jamban, sanitasi sehat, dan lain sebagainya.