JAKARTA,CEKLISSATU - Diperkirakan terdapat sebanyak 4.500 kematian terkait panas di Inggris pada 2023, menurut sebuah penelitian tentang kematian terkait iklim yang diterbitkan pada Jumat 22 September 2023 waktu setempat.

Temuan ini menunjukkan beberapa tanda peningkatan kematian yang terkait dengan cuaca panas.

Inggris mencatat hari terpanas dalam sejarahnya pada bulan Juli 2022, ketika suhu melampaui 40 derajat Celcius sebagai bagian dari gelombang panas yang dipicu oleh perubahan iklim di seluruh Eropa.

Kantor Statistik Nasional (ONS) mengatakan studi mereka menunjukkan "beberapa indikasi bahwa kematian terkait dengan panas telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir," 

Namun, ONS menyebut data tersebut sebagai eksperimental dan menyarankan untuk berhati-hati saat melakukan perbandingan dari tahun ke tahun.

"Setiap perubahan iklim menuju suhu yang lebih ekstrem kemungkinan besar akan menyebabkan peningkatan kematian yang dapat diatributkan," kata ONS.

Sepuluh tahun terpanas di Inggris  semuanya terjadi pada abad ini, kata badan prakirawan Inggris, Met Office.

ONS mengatakan selama 35 tahun dalam kurun waktu 1988 hingga 2022, diperkirakan terdapat 51.670 kematian di Inggris yang terkait dengan 5 persen hari terpanas dan diperkirakan terdapat 199.298 kematian yang terkait dengan 5 persen hari terdingin.

Risiko kematian tertinggi terjadi di London ketika suhu melampaui 29 derajat Celcius, di mana risiko kematian tiga kali lebih tinggi daripada saat suhu berada antara 9 derajat Celcius dan 22 derajat Celcius, kata ONS.

Suhu di Inggris, pada musim panas ini tidak mencapai puncak seperti 2022, tetapi gelombang panas awal bulan ini juga menyebabkan tetapi gelombang panas awal bulan ini juga menyebabkan suhu berada di atas 30 derajat Celcius selama tujuh hari berturut-turut yang untuk pertama kalinya pada September.

Met Office mengungkapkan bahwa 2023 adalah musim panas terhangat kedelapan yang pernah tercatat di Inggris.