YANGON, CEKLISSATU - Sedikitnya delapan orang tewas dan 15 lainnya luka-luka akibat serangan bom parsel di penjara Insein, Yangon, Myanmar, pada Rabu, 19 Oktober 2022. 

Menurut keterangan polisi, korban tewas yakni tiga petugas penjara dan lima pengunjung. Korban cedera sebagian besar warga biasa.

Tiga petugas penjara yang tewas teridentifikasi bernama Kyaw Zin Oo, Khin Moe Wai, dan Poe Ei Zan. Salah seorang pengunjung yang menjadi korban adalah ibu dari aktivis mahasiswa, Lin Htet Naing, yang dikenal dengan James. Ia sedang mengantarkan paket perawatan untuk putranya.

Menurut portal berita independen Myanmar Now, dua ledakan terjadi di penjara terbesar di Myanmar, yang dibangun di era kolonial. Ledakan terjadi dekat konter paket pada pukul 09.40 waktu setempat. 

Sempat terdengar serentetan tembakan yang diduga dari menara pengawas menyusul serangan bom tersebut.

Dua bom parsel meledak di dekat pintu masuk utama penjara. Satu bom meledak di sebuah gedung tempat staf menerima paket perawatan untuk tahanan dan satu lagi meledak di luar gedung.

Seorang saksi mata mengatakan sejumlah warga sipil sedang berada di penjara ketika ledakan terjadi. Mereka datang mengantarkan makanan dan kebutuhan lainnya untuk kerabat mereka yang dipenjara. Setelah ledakan, tembakan dilepaskan dari menara pengawas penjara yang menyebabkan orang-orang di lokasi berhamburan. 

Seorang perempuan saksi mata mengklaim bahwa korban tewas bukan karena ledakan bom tetapi oleh tembakan dari menara pengawas.

“Saya tidak yakin apakah para penembak adalah tentara atau petugas penjara. Mereka melepaskan tembakan tanpa pandang bulu dari menara pengawas di seberang lokasi ledakan. Ada sekitar 10 peluru yang ditembakkan yang mengenai orang-orang,” kata dia sembari menambahkan ia melihat lima orang jatuh dan terbawa arus orang-orang yang berhamburan.

Petugas penjara dan kurir yang terluka parah dievakuasi dari penjara. Jadwal sidang sejumlah kasus di pengadilan yang berdekatan dengan penjara itu dibatalkan menyusul terjadinya ledakan.

Seorang juru bicara pemerintah militer tidak menjawab panggilan telepon terkait ledakan itu. 

Insein adalah penjara paling terkenal di negara itu. Ribuan tahanan politik telah dikirim ke sana sejak kudeta militer tahun lalu. 

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas pengeboman itu. Dewan Militer Myanmar juga belum mengeluarkan pernyataan tentang insiden tersebut.