MALAYSIA, CEKLISSATU - Sebanyak 21.173.638 warga malaysia akan memilih pemerintah baru lewat pemilihan umum (Pemilu) ke-15, hari ini Sabtu 19 November 2022.

Sebanyak 9.560 pusat pemungutan suara akan dibuka mulai pukul 08.00 hingga 18.00 di semenanjung, dan pukul 07.30 hingga 17.30 di Sabah dan Sarawak.

Dari total 21,1 juta warga yang memenuhi syarat untuk memberikan suara, 265.531 orang diantaranya merupakan pemilih awal yang telah mencoblos pada Selasa 15 November 2022. 

Pemilih awal terdiri atas personel militer, polisi, dan Pasukan Operasi Umum yang memenuhi syarat serta pasangan mereka.

Selain itu, ada yang berbeda dalam pemilu Malaysia kali ini. Pasalnya hampir 1,4 juta orang berusia antara 18 dan 20 telah dinyatakan berhak memilih.Ini merupakan aturan baru di Malaysia. 

Baca Juga : Hina Iriana Jokowi, Pemilik Akun KoprofilJati Diburu Polisi

Sebelumnya, batas usia pemilih adalah 21 tahun. Namun setelah Parlemen mengesahkan undang-undang baru, remaja 18 -21 tahun telah memiliki hak pilih. 

Sekitar 1.379 kandidat akan memperebutkan 222 kursi parlemen serta 117 kursi negara bagian di Perak, Perlis, Pahang dan satu-satunya daerah pemilihan negara bagian Bugaya di Sabah. 

Koalisi yang berhasil meraup minimal 112 kursi di parlemen Majelis Rakyat, maka kandidatnya akan menjadi perdana menteri.

Ada lima calon kuat yang bertarung dalam pemilu Malaysia ke-15 ini. Pertama yakni Ismail Sabri Yaakob yang merupakan petahana.

Sebelum ini dia diangkat menjadi PM bukan melalui pemilu karena menggantikan pendahulunya, Muhyiddin Yassin, yang mengundurkan diri.

Kedua, yaknni Anwar Ibrahim. Politikus senior ini sudah ditetapkan sebagai calon PM dari koalisi Pakatan Harapan dalam pemilu tahun ini.

Selanjutnya Abdul Hadi Awang yang juga presiden Partai Islam se-Malaysia (PAS). Namun peran Abdul Hadi di pemerintahan saat ini masih kurang kentara dibandingkan rekan-rekannya di koalisi.

Ada juga Muhyiddin Yasin. Dia sempat merasakan posisi tersebut setelah menggantikan Mahathir yang mundur yakni sejak 1 Maret 2020 hingga 16 Agustus 2021. 

 Terakhir yakni Mahathir Mohamad. Meski berusia 97 tahun, dia menegaskan akan mempertimbangkan jabatan itu jika koalisi dan rakyat masih menghendakinya.