JAKARTA,CEKLISSATU - Fasilitas medis utama di Gaza, Rumah Sakit Al Shifa, hanya memiliki pasokan bahan bakar yang cukup untuk mengoperasikan generator selama 24 jam.

koordinator organisasi medis internasional Doctors Without Borders (MSF) untuk Palestina,, Guillemette Thomas,  menekankan risiko serius yang akan terjadi jika generator berhenti beroperasi.

"Tanpa listrik, banyak pasien akan meninggal," kata Thomas.

"Orang-orang ini berada dalam bahaya dalam beberapa jam ke depan karena mustahil mendapat pertolongan medis" imbuhnya.

Ia juga mengingatkan bahwa pasien dalam perawatan intensif dan yang bergantung pada alat bantu pernapasan memiliki risiko khusus.

"Pasien dengan penyakit kronis seperti diabetes dan kanker, serta ibu hamil juga berisiko karena kekurangan obat secara umum," ungkap Thomas.

Rumah Sakit Al Shifa adalah salah satu dari sedikit tempat di Gaza yang masih memiliki sisa pasokan listrik.

Fasilitas medis ini juga berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi warga Palestina yang terdampak oleh serangan tanpa henti.

Thomas mengatakan bahwa sangat penting bagi rumah sakit ini untuk segera kembali beroperasi, dan ia mendesak agar gencatan senjata segera diumumkan agar pasokan bahan bakar dan obat-obatan dapat disalurkan ke rumah sakit.

Pasukan Israel dan milisi Palestina, Hamas berperang sejak 7 Oktober, hingga kini pertempuran masih berlanjut. 

Israel telah mengumumkan blokade total terhadap Jalur Gaza, yang menghambat bantuan kemanusiaan seperti makanan, obat-obatan, dan bahan bakar untuk masuk ke wilayah tersebut.

Komunitas dan organisasi internasional telah mendesak pembukaan koridor kemanusiaan untuk memberikan bantuan dan perlindungan kepada warga sipil.
Namun, hingga saat ini, blokade masih berlangsung.

Pada Selasa (17/10) yang lalu, Israel melancarkan serangan terhadap Rumah Sakit Baptis Al Ahli, yang mengakibatkan setidaknya 300 orang tewas.