NEW DELHI - Cuaca panas mengakibatkan 25 orang tewas di negara bagian Maharashtra, India barat. Sejak akhir Maret 2022, suhu udara di negara bagian tersebut mencapai lebih dari 40 derajat celcius.

Para ilmuwan telah menghubungkan awal musim panas yang intens dengan perubahan iklim. Lebih dari satu miliar orang di India dan negara tetangga Pakistan ini rentan terhadap gelombang panas yang ekstrem.

Jumlah kematian terbanyak terjadi di Maharashtra, sebuah desa di negara bagian terkaya di India. "Ini diduga kematian akibat serangan panas," Pradeep Awate, seorang pejabat kesehatan Maharashtra, mengatakan kepada Reuters, Rabu 4 Mei 2022.

Tak hanya itu, gelombang panas juga membuat hasil panen gandum menyusut setelah lima tahun berturut-turut mencatat rekor panen terbesar. Diketahui, India adalah produsen gandum terbesar kedua di dunia.

Permintaan listrik melonjak juga menyebabkan perusahaan pembangkit menghadapi kekurangan batu bara dan pemerintah memohon kepada mereka untuk meningkatkan impor.

India mencatat Maret cuaca terpanas dalam lebih dari satu abad, dengan suhu maksimum di seluruh negeri naik menjadi 33,1 derajat Celcius, hampir 1,86 derajat di atas normal, menurut Departemen Meteorologi India.

Gelombang panas hingga melewati 40 derajat Celcius terjadi di bagian utara, barat, dan timur India.

Di negara bagian Odisha timur, pihak berwenang mengatakan seorang pria berusia 64 tahun meninggal karena serangan panas pada 25 April dan ratusan lainnya telah diberikan perawatan medis.

Di Subarnapur, distrik terpanas Odisha, suhu tertinggi 43,2 derajat Celcius tercatat pada hari Selasa.

"Panas sekali," kata warga Subarnapur, Mohana Mahakur. Kipas, pendingin udara tidak ada yang berfungsi," ujarnya.