BOGOR, CEKLISSATU - Badan Informasi Geospasial (BIG), telah melakukan pemetaan wilayah rawan bencana di Kabupaten Bogor. Peta tersebut nantinya bisa digunakan BPBD untuk menentukan mana titik prioritas penanganan bencana.


"Dengan peta yang dimiliki kita, BPBD bisa lebih mudah memprioritaskan wilayah-wilayah yang harus terlebih dahulu dilakukan mitigasi," kata Kepala BIG, Prof Muh Aris Marfai, Selasa 25 Oktober 2022.


Tak hanya itu, BIG BIG juga memiliki peta yang disebut sistem lahan. Dalam peta tersebut, lanjut Arif, ada informasi lereng, perbukitan dan tutupan vegetasi. 


Data-data itu, kata dia, nantinya juga dapat digunakan BPBD.

Baca Juga : Korban Tewas Kebakaran KM Cantika 77 Bertambah Jadi 15 Orang


"Kita punya citra satelit, baik yang periode sebelumnya maupun yang baru, dari dua itu aja sudah bisa dibandingkan. Dulu kawasannya hijau sekarang sudah banyak pemukiman," paparnya.


Sebelumnya, BPBD Kabupaten Bogor mengingatkan 22 dari 40 kecamatan di Kabupaten Bogor berpotensi mengalami pergerakan tanah. Warga yang tinggal di daerah itu pun diminta untuk selalu waspada.


Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Aris Nurjatmiko mengungkapkan, wilayah dengan potensi pergerakan tanah, tersebar di Kecamatan Babakan Madang, Bojonggede, Cariu, Ciawi, Cibinong, Cigudeg, Cileungsi, Cisarua, Citeureup.


Lalau ada Kecamatan Gunungsindur, Jasinga, Jonggol, Klapanunggal, Leuwisadeng, Megamendung, Nanggung, Parung, Sukajaya, Sukamakmur, Sukaraja, Tajurhalang dan Tanjungsari. Potensi pergerakan tanah di 22 kecamatan itu tergolong menengah hingga tinggi.


"Di samping itu juga ada 14 kecamatan memiliki potensi menengah hingga tinggi dengan disertai banjir bandang atau aliran bahan rombakan. Ini merupakan fenomena pencampuran air, lumpur dan kerikil, mengalir dengan kecepatan tinggi terbawa aliran banjir," kata Aris.


"Bagi warga yang ada di wilayah yang terdapat potensi tersebut harus selalu siaga menghadapi bencana. Siapkan tas siaga bencana agar selalu tanggap dalam menghadapi bencana yang datang secara tiba-tiba," sambung Aris.