BOGOR, CEKLISSATU - Walikota Bogor, Bima Arya menyatakan,  pembangunan Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kota Bogor di eks Gedung DPRD Kota Bogor, Jalan Kapten Muslihat menelan dana senilai Rp10 miliar dan progresnya sudah mencapai 73 persen

"Terakhir kesini baru 40 persen. Ini on the track, ada defiasi positif 8 persen kualitasnya juga baik tapi saya pastikan tadi bahwa buku bukunya semua dimaksimalkan untuk diisi dan ditambah," Ujar Bima kepada Ceklissatu.com, usai meninjau pembangunan Pusda, Selasa 04 Oktober 2022.

Ia meminta agar disediakan pojok khusus Hak Asasi Manusia (HAM). Di mana, dalam Pojok HAM tersebut nantinya disediakan buku-buku tentang HAM, sehingga masyarakat bisa melalukan riset tentang HAM.

Selain itu, kata dia, akan disediakan juga pojok untuk edukasi dan literasi bagi anak-anak, termasuk akan disediakan ruang digital, sehingga masyarakat termasuk anak-anak bisa belajar secara visual dan digital.

"Pusda ini akan ada auditorium seperti bioskop mini yang nantinya bisa digunakan untuk berbagai kegiatan seperti diskusi, peluncuran buku, serta untuk tamu-tamu yang ingin melihat sejarah Bogor,"kata dia.

Untuk menarik minat baca masyarakat, Bima Arya menilai, di Perpusda Kota Bogor harus dikombinasikan dengan acara-acara atau event-event yang dipusatkan di gedung tersebut.

“Jadi makanya tadi anak-anak bisa dibawa berdiskusi di ruang ruang ini, bisa putar film, dan ada banyak kegiatan di sini untuk merangsang minat baca anak-anak,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan (Diarpus) Kota Bogor Agung Prihanto mengatakan, Perpusda Kota Bogor ditargetkan selesai pada 23 November 2022. Serta siap diresmikan dan digunakan pada Desember 2022.

“Sekarang pembangunan tinggal finishing saja, termasuk rak-rak. Nanti ada tempat baca di setiap ruangan ada. Untuk difabel juga ada,” sebutnya.

Terkait ketersediaan buku, Agung mengaku jika Perpusda Kota Bogor belum memiliki semua buku. Sebab setiap tahun ada saja penulis dan pencetak buku yang menulis buku.

“Kalau buku pasti kalau semuanya belum ada. Itukan tergantung penerbit, tiap tahun kan ada yang menulis dan mencetak buku. Makanya kita tiap tahun ada pengadaan buku untuk melengkapi koleksi. Jadi buku itu tidak statis, dinamis. Selain kita juga mencari buku-buku langka. Kita mencari itu juga untuk koleksi kita,” jelas Agung.

Mengingat akan ada galeri dan museum Kota Bogor seperti yang diminta Wali Kota Bogor, Agung mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud).

“Kita punya auditorium, kemudian arena bermain anak-anak bersifat edukasi, nanti rencananya di sini kalau Pak Wali berkenan ada semacam galeri dan museum juga. Artinya bisa dibuat pameran juga di sini, makanya kita koordinasi dengan Disparbud,”tutur Agung

Dengan adanya berbagai fasilitas di Perpusda Kota Bogor, Agung optimis, hal ini akan menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan indeks literasi.

Tidak hanya bagi anak-anak, namun sasaran dari Perpusda Kota Bogor juga ialah segala macam usia.

“Tentunya kan kita kalau perpustakaan juga beririsan dengan Dinas Pendidikan ya. Kegiatan-kegiatan kan walau perpustakaan kami tidak buka, tapi kita kegiatan literasi berjalan. Cuma tempatnya tidak di kita. Di sekolah, gedung pertemuan,” Jelasnnya