BOGOR, CEKLISSATU - Peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selama tahun 2022 di Kota Bogor menjadi persoalan yang serius, sebab penyakit yang gigitan nyamuk Aedes aegypti & Aedes albopictus betina itu menyasar balita, anak-anak hingga dewasa.

Sebagai upaya mengantisipasi terus meningkatnya kasus DBD, Wali Kota Bogor, Bima Arya angkat bicara. Menurutnya, peningkatan kasus DBD kerap terjadi di saat musim hujan. 

"Ya setiap musim hujan pasti meningkat. Kita akan gencarkan lagi tim pemantau jentik ini di wilayah untuk membersihkan, termasuk penyemprotan  fogging," ucapnya saat ditemui CeklisSatu.com, belum lama ini.

Bima pun meminta setiap puskesmas agar siaga supaya melakukan langkah cepat penanganan DBD terutama bagi anak kecil dan balita. "DBD itu fatal kalau mengenai balita. Itu aja," ungkapnya.

Baca Juga : Hari Jadi Polda Metro Jaya ke 73, Irwasda Sambangi Warga Serap Aduan Kamtibmas di Bojonggede

Kendati demikian, disinggung soal apakah peningkatan kasus DBD imbas dari banyaknya sampah dan genangan air di lingkungan warga, Bima menegaskan hal itu tidak ada hubungannya. 

"Ga ada hubungannya dengan sampah. Jadi ya musim hujan aja, karena musim hujan," katanya.

Sebelumnya diberitakan, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bogor selama tahun 2022 sejak Januari hingga November tercatat ada 1.428 warga terserang DBD, hal itu mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya.

Bahkan delapan orang dinyatakan meninggal dunia akibat penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti & Aedes albopictus betina itu.

Sekretaris Dinkes Kota Bogor, Erna Nuraena mengatakan bahwa meski begitu, dari jumlah warga terjangkit DBD ini sudah ada beberapa yang berangsur membaik dan sembuh.