BOGOR, CEKLISSATU - Kaderisasi Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Bogor selama dua hari pada 24-25 Desember 2022 di Pondok Pesantren Nurul Ihya, Jalan Gugah Sari Pesantren, Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bogor Barat, berjalan dengan baik dan khidmat.

Selain kaderisasi PKD, GP Ansor Kota Bogor juga melaksanakan Konferensi Anak Cabang (Konferancab) di tiga kecamatan yakni Bogor Barat, Bogor Tengah dan Tanah Sareal. Hasilnya, Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Kota Bogor di Kecamatan Bogor Barat dijabat Nur Sanusi, sedangkan Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Tanah Sareal dipimpin Fahri Nabhan.

"Alhamdulillah PKD berjalan dengan baik, mudah-mudahan kedepannya para ketua pimpinan anak cabang ini dapat mendedikasikan mengenai materi-materi yang telah disampaikan di PKD," ucal Ketua GP Ansor Kota Bogor, Ahmad Bustomi kepada CeklisSatu.com pada Senin, 26 Desember 2022.

Disisi lain, penutupan PKD GP Ansor Kota Bogor ke-6 ditutup dengan pembaiatan para peserta sebanyak 70 orang oleh Katib Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bogor, KH. Asep Zulfiqor.

Baca Juga : GP Ansor Kota Bogor Geber 3 Kecamatan Ikuti Kaderisasi PKD

Dalam pembaiatan tersebut, Kyai Asep sapaan karibnya menitipkan pesan empat hal yang harus dimiliki oleh seorang kader pemimpin NU khususnya di Badan Otonom seperti GP Ansor.

Pertama, kata Kyai Asep, berpikir dan bertindak proporsional dan profesional. Untuk itu, kader Ansor harus dibekali ilmu yang cukup, dan dibutuhkan kecerdasan untuk mewujudkan hal tersebut.

"Yang kedua sebagai seorang calon pemimpin harus mampu membangun kerja sama dengan pihak mana pun, karena tugas besar tidak bisa dilakukan sendirian. Untuk menjaga ketertiban dan keamanan, tidak cukup hanya mengandalkan pihak aparat kepolisian atau tentara saja, tetapi diperlukan penguatan struktur kemasyarakatan yang solid," ungkapnya.

Kyai Asep menegaskan bahwa jangan pernah merasa sendiri, menderita apalagi putus asa. Ada kyai-kyai sepuh yang selalu mensupport dari belakang, sanadnya tidak putus. Terus konsisten untuk berjuang mempertahankan NKRI.

"Ketiga, kader Ansor harus menguasai dan bersiap dalam menghadapi tantangan era teknologi dan industri 4.0 adalah eranya menuntut keterbukaan. Kini tidak ada lagi yang bisa ditutupi. Gerakan harus terang benderang, sportif, bukan bisik-bisik, dan rahasia. Keempat adalah, tanggung jawab terhadap keselamatan diri dan lingkungan disekitarnya. Jangan menggantungkan nasib pada orang lain, termasuk masa depan NU dan GP Ansor di tangan sendiri, melainkan harus membangun soliditas dan kebersamaan yang kokoh," tegas Kyai Asep dihadapan Ansor , Banser, para peserta dan tamu undangan.