BOGOR, CEKLISSATU - Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), sebanyak 1.000 personil petugas gabungan meliputi TNI Polri, Ormas, Dishub, Satpol PP siap dikerahkan untuk pengamanan di 80 gereja dan 10 tempat wisata di Kota Bogor.

"Petugas gabungan ini kami turunkan untuk melakukan pengamanan selama Operasi Lilin Nataru 2022. Selain pengamanan di gereja dan tempat wisata, kami juga gencarkan antisipasi aksi-aksi geng motor dan tawuran," ucap Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro usai rapat koordinasi lintas sektoral di Mako Polresta Bogor Kota pada Rabu, 22 Desember 2022.

Susatyo mengatakan bahwa pola yang digunakan pada pengamanan Nataru 2022 ini memang berbeda dengan tahun lalu, sehingga ada pos dan patroli yang diperkuat dengan dukungan camat, lurah, ketua RT untuk mencegah jangan sampai meresahkan masyarakat.

"Mohon dukungan nya kepada masyarakat agar suasana akhir tahun baru ini bisa berjalan lancar dan aman," ungkapnya.

Baca Juga : Tanggap Darurat Bencana Cianjur Resmi Berakhir, Proses Pencarian Korban Tetap Berlanjut

Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto dalam arahannya saat apel gelar pasukan pengamanan Nataru 2022 di Alun-alun Kota Bogor mengintruksikan lima hal diantaranya antisipasi kegiatan keagamaan, bahwa harus dipastikan rangkaian perayaan natal berjalan kondusif.

"Mari kita petakan potensi-potensi yang bisa mengganggu stabilitas kondisi ketika saudara-saudara kita melangsungkan perayaan dan ibadah natal. Kedua kegiatan perekonomian, pemerintah pusat memerintahkan pemerintah daerah bersama unsur forkopimda untuk memastikan inflasi terkendali, produksi, jalur distribusi barang, ketersediaan barang pokok betul-betul kita pantau, kita pastikan tidak ada yang terlewat dalam proses pemantauan untuk bisa kita antisipasi apabila ada hal-hal yang perlu ditindak lanjuti," ujarnya.

Kemudian, lanjut Bima, antisipasi kegiatan mobilitasi liburan, tentu beberapa hari kedepan akan ada arus keluar dan masuk Kota Bogor, maka perlu koordinasi yang rapih untuk memastikan tidak ada persoalan terkait dengan kenyamana berlalu lintas.

Keempat antisipasi kebencanaan, semua pihak harus siap siaga apabila ada hal yang tidak diinginkan baik bencana alam, kebakaran maupun persoalan lain yang memerlukan koordinasi yang sangat rapih.

"Terakhir, arahan dari Mendagri, Kapolri agar kita bersama-sama merangkul seluruh elemen seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, ormas, OKP, pemuda, para pemimpin informal di wilayah untuk bersama-sama membangun situasi yang kondusif memasuki tahun 2023. Jadi memasuki hari-hari terakhir pergantian tahun ini ada beberapa hal yang harus menjadi atensi kita," katanya.