JAKARTA, CEKLISSATU –  Potensi zakat Indonesia pertahun capai Rp327 triliun, dan Kemenag bakal fokus pada pemberdayaan dan pengelolaan zakat.

Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Waryono Abdul Ghafur mengatakan, nilai tersebut masih memungkinkan untuk ditingkatkan, dimana saat ini sudah ada 512 Badan Amil Zakat, 49.132 Unit Pengumpul Zakat (UPZ), 145 Lembaga Zakat dan 10.124 amil.

“Dengan sumber daya yang besar, saya optimis pengumpulan zakat di Indonesia akan terus meningkat,” ucap Waryono seperti dikutip dalam keterangannya, Kamis 24 Agustus 2023.

Baca Juga : Buruan Daftar, BAZNAS Buka Pendaftaran Beasiswa di Kampus Al-Azhar

“Ini merupakan pekerjaan rumah kita bersama. Jika ini dapat dilakukan, Insya Allah zakat akan menjadi bagian strategis yang tidak hanya membantu negara secara langsung tapi juga dirasakan oleh masyarakat,” lanjutnya.

Untuk meningkatkan potensi zakat, lanjut Waryono, pemberdayaan zakat fokus pada tiga hal. Pertama, mewujudkan mukmin yang kuat imam dan ekonomi. Kedua, penguatan intelektual. Ketiga, penguatan teknologi.

Mustahik di Indonesia saat ini tercatat 10,7 juta, dengan potensi zakat yang cukup besar, sehingga menurut dia, perlu ada pemetaan penyaluran dana zakat.

“Untuk menegah terjadinya overlapping dalam penerimaan zakat, maka tiap Lembaga zakat perlu melakukan pemetaan. Sehingga zakat yang diterima tepat sasaran, tidak ada satu keluarga mendapatkan bantuan yang sama,” ujar dia.

Sebagai regulator, Kemenag bersama Lembaga Zakat harus dapat menjaga kepercayaan Masyarakat, terutama para muzaki. Sehingga mereka dengan kesadaran dan penuh semangat mau berzakat

“Pengelolaan zakat juga harus transparan, akuntabel, tepat sasaran, dan terstandar secara global,” tutup dia.