JAKARTA, INDONESIA - Runtuhnya Silicon Valley Bank ikut mendorong jatuhnya harga minyak mentah.

Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei merosot US$2,01 atau 2,4 persen ke US$80,77 per barel. Selama sesi perdagangan, harga Brent sempat terperosok ke US$78,34 per barel, terendah sejak awal Januari, seperti dikutip dari Reuters, Selasa 14 Maret 2023.

Pelemahan juga terjadi pada harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April terpangkas US$1,88 atau 2,3 persen ke US$74,80 per barel.

Baca Juga : Badai Salju di Amerika, Harga Minyak Dunia Naik

Runtuhnya Silicon Valley Bank juga memicu kekhawatiran tentang risiko bank-bank lain akibat kenaikan suku bunga The Fed yang tajam selama setahun terakhir. 

Hal itu juga memicu spekulasi tentang apakah bank sentral dapat memperlambat laju pengetatan moneternya.

"Agak mengejutkan hari ini melihat penurunan besar dalam minyak mengingat fakta bahwa The Fed kemungkinan besar akan lebih sulit menaikkan suku bunga secara agresif dan itu akan menyebabkan pelemahan dolar AS," ujar analis Price Futures Group, Phil Flynn.

Indeks dolar, yang mengukur terhadap enam mata uang lainnya, turun hampir satu persen usai merosotnya imbal hasil obligasi pemerintah jangka pendek.Pelemahan dolar AS membuat minyak lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya dan biasanya mendukung harga minyak.