JAKARTA, CEKLISSATU – Bank Sentral Amerika atau The Fed menaikkan suku bunga acuan, menyebabkan pasar aset kripto berada di zona merah pada perdagangan Kamis 23 Maret 2023.

Pergerakan kripto dipengaruhi oleh sentimen kenaikan suku bunga AS sebesar 25 basis poin oleh The Fed yang diumumkan pada Rabu (22/3/2023) waktu setempat.

Keputusan tersebut dilakukan sebagai upaya menekan laju inflasi, hingga mencapai target 2 persen. “Kami berkomitmen kuat untuk mengembalikan inflasi AS ke target 2 persen," kata Ketua Fed Jerome Powell setelah pengumuman kenaikan suku bunga, seperti dikutip dari CoinDesk, kamis 23 Maret 2023.

Baca Juga : Catat Tanggalnya, KAI Bakal Diskon Tiket Lebaran dan Flash Sale Rp100 Ribu

Namun, dalam sebuah pernyataan yang menyertai pengumuman Rabu sore, FOMC juga mengakui sektor perbankan bulan ini hampir mengalami kehancuran.

“Perkembangan baru-baru ini cenderung menghasilkan kondisi kredit yang lebih ketat untuk rumah tangga, bisnis, serta membebani aktivitas ekonomi, termasuk perekrutan (data tenaga kerja) dan inflasi," lanjut dia.

Nilai mata uang kripto paling redup adalah Ripple (XRP) yang anjlok 8,3 persen pada level 0,42 dollar AS per coin yang setara dengan Rp 6.444 per coin (kurs Rp 15.345 per dollar AS).

Sementara itu, Binance Exchange (BNB) dan Solana (SOL) masing-masing turun 4,4 persen di harga 32,1 dollar AS per coin, dan 21,4 dollar AS per coin. Ethereum (ETH) ambles 3,5 persen di harga 1.741 dollar AS per coin, Cardano (ADA) juga terperosok 3,4 persen menjadi 0,3 dollar AS per coin, dan Bitcoin (BTC) melemah 3,02 persen menjadi 27.391 dollar AS per coin.

Penurunan juga terjadi pada Polygon (MATIC) sebesar 3,6 persen di posisi 1,1 dollar AS per coin, dan Dogecoin (DOGE) pada level 7 sen dengan penurunan 2,9 persen.