JAKARTA, CEKLISSATU - Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus mendorong agar Indonesia menjadi negara maju. Jokowi memiliki jurus untuk itu.

Jokowi mengatakan, berkaca pada negara tetangga seperti Taiwan dan Korea Selatan dan Jepang, di mana negara-negara tersebut bisa melakukan loncatan menjadi negara maju.

Ia juga enggan berkaca kepada negara-negara di Amerika Latin yang sejak lama atau sejak tahun 1950 - 1960-an masih bertahan di negara berkembang.

Jokowi menyiapkan jurus dengan cara dengan membentuk ekosistem yang dibutuhkan oleh negara-negara lain seperti misalnya ekosistem baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV).

Baca Juga : 836 Mobil Listrik Bakal Dipamerkan di KTT G20

"Saya lihat apa sebabnya, ternyata mereka memiliki barang, memiliki produk yang dihasilkan SDM mereka yang menyebabkan negara lain tergantung pada dia. Kita sekarang negara berkembang tapi keinginan untuk menjadi negara maju itu harus, dengan cara apapun harus," ujar Jokowi saat memberikan sambutan pada pembukaan Muktamar XVIII PP Muhammadiyah di Balikpapan, Kalimantan Timur, yang dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Rabu 22 Februari 2023.

Menurut Jokowi kenapa Korea Selatan bisa meloncat menjadi negara maju. Ia bilang, bahwa Korsel memiliki digital komponen yang semua negara semua perusahaan membutuhkan. Sementara Taiwan memproduksi chip yang semua negara dan perusahaan besar butuh dan tergantung pada mereka.

"Oleh sebab itu kita juga harus memiliki produk barang yang negara lain tergantung pada kita," ucap Jokowi.

Untuk mendorong Indonesia menjadi negara maju, kata Jokowi, Indonesia memiliki bahan mentah dalam pembuatan baterai kendaraan listrik atau EV. Di mana kelak, baterai kendaraan listrik ini akan menjadi ekosistem yang dibutuhkan oleh negara-negara lain.

"Karena kita nikel punya, nikel kita memiliki, tembaga kita memiliki, timah kita memiliki, bauksit kita memiliki, karena semua komponen yang dibutuhkan untuk mobil listrik itu ada di Indonesia," terang Jokowi.

Hanya saat ini, kata Jokowi, yang dibutuhkan Indonesia bagaimana mengintegrasikan nikel yang ada di Sulawesi, tembaga yang ada di Sumbawa dan Papua, Timah di Bangka Belitung serta Kalimantan Barat menjadi barang yang namanya EV baterai dan ekosistem yang lebih besar lagi.

"Menjadi mobil listrik yang ke depan itu semua negara akan membutuhkan dan nilai tambah yang kita akan dapat itu bisa berlipat lipat. Jangan sampai kita sudah berpuluh-puluh tahun bahkan beratus tahun dari zaman voc yang diekspor itu selalu bahan mentah, selalu raw material sehingga nilai tambah kita gak punya," tutup Jokowi.