BALI, CEKLISSATU - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan produksi minyak goreng curah secara bertahap bakal ditiadakan. Alasannya, minyak goreng curah tidak higienis.

"Jadi, kita minta nanti secara bertahap tidak ada lagi curah. Jadi, sekarang kemasan semua, karena minyak curah itu kurang higienis," kata Luhut dalam konferensi pers Business Matching Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR) di Kuta, Bali, Jumat 10 Juni 2022.

Dia menjelaskan, rencana penghapusan minyak goreng curah sedang dikerjakan. Menurutnya, pengusaha pun mau melakukan penghapusan minyak goreng curah. Minyak goreng minimal akan dikemas dengan kemasan sederhana.

Baca Juga : Subsidi Minyak Goreng Curah Dicabut Mulai 31 Mei 2022

"Banyak pengusaha akan melakukan ke sana dengan harga tetap," imbuhnya.

Dia menyampaikan, untuk harga minyak goreng curah sesuai harga eceran tertinggi (HET) sudah mulai berjalan dan diperkirakan sekitar satu atau dua minggu lagi harga minyak goreng kembali normal.

"Nanti kita lihat, kalau harga ekspor ini berjalan, kemudian tangki tentunya kosong, harga TBS (Tandan Buah Segar) akan naik, dan distribusi berjalan, saya kira mestinya satu dua minggu ini akan membaik," ujarnya.