JAKARTA, CEKLISSATU – Pertumbuhan ekonomi tumbuh 0,7 di Kuartal II/2023 membuat Singapura lolos dari ancaman resesi.

Pertumbuhan ini lebih besar 0,4 persen pada kuartal sebelumnya menurut estimasi awal awal yang dirilis oleh Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI).

"Estimasi ini dimaksudkan sebagai indikasi awal pertumbuhan PDB pada kuartal II/2023 dan dapat direvisi ketika data yang lebih komprehensif tersedia," kata MTI, seperti dikutip dari Channel News Asia (CNA), Jumat 14 juli 2023.

Sektor manufaktur, berdasarkan catatan MTI, mengalami kontraksi 7,5 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II/2023. Realisasi tersebut turun dari kontraksi 5,3 persen di kuartal sebelumnya.

Baca Juga : Heru Budi Audiensi dengan Pengusaha, Minta Masukan Perkuat Ekonomi Jakarta

"Lemahnya kinerja sektor ini disebabkan oleh penurunan output di semua klaster manufaktur, kecuali klaster teknik transportasi," ujar MTI.

Sementara itu, Sektor konstruksi tumbuh sebesar 6,6 persen yoy pada kuartal II/2023, melanjutkan pertumbuhan 6,9 persen pada kuartal I/2023. Pertumbuhan didukung oleh ekspansi output konstruksi sektor publik dan swasta di Singapura.  

“Pada basis penyesuaian musiman kuartalan, sektor ini berekspansi sebesar 2,6 persen pada kuartal II/2023, meningkat dari pertumbuhan 0,3 persen pada kuartal sebelumnya (qtq),” jelas MTI.

Di antara sektor jasa, sektor perdagangan grosir dan eceran serta sektor transportasi dan pergudangan secara kolektif tumbuh 2,6 persen qtq di kuartal II/2023, berbalik dari kontraksi 0,7 persen di kuartal sebelumnya. Semua sektor di dalam grup ini berkembang selama kuartal tersebut. 

"Pertumbuhan di sektor transportasi dan pergudangan terutama didukung oleh segmen transportasi air dan udara, sementara pertumbuhan di sektor perdagangan besar didorong oleh segmen mesin, peralatan dan perlengkapan, serta segmen bahan bakar dan bahan kimia," tutup MTI.