JAKARTA, CEKLISSATU - Untuk mendukung para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) kembangkan bisnisnya, para pelaku didorong untuk melalukan digitalisasi usaha. 

UMKM memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia karena memberikan sumbangan signifikan khususnya dalam pembentukan produk domestik bruto dan penyerapan tenaga kerja. 

UMKM juga dipercaya memiliki ketahanan ekonomi yang tinggi sehingga dapat menjadi penopang bagi stabilitas sistem keuangan dan perekonomian.

Para pelaku UMKM dapat memanfaatkan e-commerce untuk memasarkan produknya, sehingga bisa lebih luas jangkauannya. 

Ahmad Ma’ruf  dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMY mengatakan e-commerce merupakan aktivitas penyebaran, penjualan, pembelian, pemasaran produk (barang dan jasa), dengan memanfaatkan jaringan internet. Meskipun konsumen dan penjual tidak bertemu langsung, transaksi tetap berjalan lancar.

“Dengan kata lain, e-commerce menawarkan kemudahan dalam berbelanja secara online. E-commerce menjadi akses UMKM menembus pasar ekspor,” kata Ahmad dalam kegiatan seminar online seminar online Ngobrol Bareng Legislator, yang diselenggarakan Kementerian Kominfo, bersama DPR, Kamis 16 Maret 2023.

Ahmad menambahakan, sisi lain digitalisasi mampu meningkatkan kinerja UMKM, seperti memperluas pasar produk UMKM, mengefektifkan pembukuan keuangan UMKM, mengefisienkan rantai pasok UMKM, mengefektifkan manajemen SDM UMKM
Teknologi digital menjadi peluang bagi UMKM untuk menembus pasar nasional dan  internasional. 

“Teknologi informasi semakin murah, sehingga memudahkan peluang UMKM untuk menggunakan e-commerce dalam operasional usaha untuk menembus pasar nasional dan internasional,” ujarnya. 

Sementara itu Ketua Umum Ikatan Doktor Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran, Pitoyo memberikan cara membangun UMKM di era digital

“Yang pertama adalah tampilkan kompetensi yang kita miliki. Apa yang menjadi  kompetensi Anda dan  dikenal oleh teman dan  khalayak. Lalu bisnis kita juga harus diperhatikan, bisnis anda sebaiknya  dekat dengan komptensi  yang Anda miliki. Kemudian Brand yang dikembangkan  juga perlu berkaitan dengan  bsinis anda. Langkah selanjutnya yaitu lakukan audit media sosial,” jelas Pitoyo. 

Selain itu, menurut Pitoyo, dapat menetukan segmen pasar dengan memanfaatkan media sosial

“Beberapa media sosial mempunyai segemntasinya sendiri-sendiri seperti Facebook untuk orangtua  milenial, Instagram untuk pebisnis  UKM dan UMKM, Tiktok untuk anak  muda,” ujarnya. 

Media sosial merupakan media yang membuka peluang besar untuk mengembangkan  usaha. Kendati media sosial merupakan kumpulan banyak orang, namun perlu secara bijak memilih  segmen yang sesuai agar produk yang ditawarkan tidak bias,” imbuhnya. 

Dalam kesempatan yang sama Anggota Komisi I DPR, Mohammad Idham Samawi menyebut, Pancasila mampu mempersatukan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, bahasa dan agama dan Pancasila tidak berbenturan dengan agama dan adat istiadat di seluruh Indonesia.

Idham mengatakan, pergerakan media pada saat ini sudah beralih ke media sosial dan ruang digital dimana sudah tidak ada lagi batasan ruang dan waktu, adapun ancaman ancaman di ruang digital terdapat narasi narasi yang bisa memecah belah bangsa yang terserbar secara terstruktur, sistematis dan masif. 

“Kita harus menerapkan nilai-nilai Pancasila di setiap silanya dalam kehidupan kita sehari-hari, dimulai dari hal-hal terkecil kita termasuk di ruang digital,” ujarnya. 

Sementara itu, Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA), Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, bahwa pesatnya perkembangan teknologi yang semakin maju dengan adanya panedemic covid-19 telah mendorong kita untuk berinteraksi dan melakuakan berbagai aktivitas melalui platform digital, kehadiran teknologi sebagai bagian dari kehidupan masyarakat inilah yang semakin mempertegas bahwa kita berada di era percepatan trasnformasi digital.

“Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi yang baik masyarakat dengan pemerintah agar masyarakat tidak tertinggal dalam proses percepatan transformasi digital,” tutup Semmy, sapaan akrabnya.