BOGOR, CEKLISSATU - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka menyebut bahwa penyelenggaraan haji di Indonesia harus dievaluasi, sebab penyelenggaraan haji bukan saja soal anggaran, teknis pelaksanaan pun harus dievaluasi untuk perbaikan.

"Karena kami paham penyelenggaraan haji ini tidak hanya menyangkut anggaran, tapi juga teknis pelaksanaan yang harus dimonitor dan diperbaiki," ucapnya usai menjadi narasumber di diseminasi program awareness publik terkait pengelolaan keuangan haji, investasi surat berharga dan emas di Amarillys Function Hall D'ayana Hotel Bogor, Kecamatan Bogor Timur, kemarin.

Baca Juga : Kolaborasi dengan PNG Power, PLN Siap Pasok Listrik di Perbatasan Papua Nugini

Menurut Diah, Komisi VIII DPR RI juga berencana akan membentuk Panitia Kerja (Panja) evaluasi penyelenggaraan haji di tahun 2023.

Hal itu dilakukan, masih kata Diah, lantaran ada beberapa usulan yang sudah masuk ke Komisi VIII seperti berkaitan manajemen sumber daya manusia (SDM) atau petugas pendamping haji.

"Sudah banyak usulan, misal penambahan petugas haji, misal di Arab dari suhu saja sudah berbeda dengan di Indonesia, kalau tugasnya 16 jam di sana harus aplusan karena kondisi panas dan lain-lain," ungkapnya.

Diah menilai penguatan manajemen SDM perlu dilakukan koordinasi dengan Kementerian Agama. Selain itu, berkaitan fasilitas haji juga menjadi masukan dari masyarakat yang perlu diperhatikan dan dipastikan dalam penyelenggaraan haji.

"Ini informasi atau masukan yang kami dapatkan. Ada yang bagus Alhamdulillah, tapi yang belum bagus harus ada control division. Bukan hanya katering saja, hotel dan lain-lain, standardnya harus sama bagi semua jemaah haji," ujarnya.

Kemudian mengenai jemaah haji lanjut usia, sambungnya, penyelenggaraan haji juga dipandang perlu melakukan pengukuran asistensi. Asistensi bagi jamaah haji lanjut usia bisa saja dari pihak keluarga yang sama-sama berangkat haji.

"Kondisi fisik jamaah haji lanjut usia ini berbeda-beda. Ada yang sehat, kuat, Alhamdulillah. Tapi yang nggak juga ada. Nah ini minimal ada asistennya dari keluarganya. Biasanya kan orang tua dan anak ada yang antre bareng berangkat haji," katanya.