JAKARTA, CEKLISSATU -  Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat telah terjadi penurunan jumlah pemilih sementara dibanding periode sebelumnya.

Komisioner KPU Betty Epsilon Idroos menjelaskan berdasarkan hasil Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB) Semester I Tahun 2022 yang dilaksanakan hingga Juni, terdapat 190.022.169 pemilih pemilu.

Dengan demikian terjadi penurunan jumlah pemilih sebesar 0,33 persen atau berkurang 637.179 pemilih dibandingkan DPB Semester II 2021 yang berjumlah 190.659.348. 

"Adapun DPB Semester I Tahun 2022 terdiri dari 94.829.962 laki-laki (49,90 persen) dan 95.192.207 perempuan (50,10 persen)," ujar Betty kepada wartawan di gedung KPU pada Selasa 12 Juli 2022.

Betty memaparkan terdapat sejumlah faktor yang membuat daftar pemilih sementara per Juni 2022 mengalami penurunan.

"Sebab, adanya pemilih baru dan pemilih yang sudah tidak memenuhi syarat (TMS) selama proses pemutakhiran," kata dia.

Sementara, kata dia, pemilih yang mengubah datanya, seperti terkait tempat tinggal ada sebanyak 818.302 pemilih.

"Kemudian direkap dan jumlah pemilih baru sebanyak 578.139 orang," ucap Betty.

Betty menegaskan komitmen KPU untuk terus melakukan pemutakhiran DPB secara berjenjang dari tingkat kabupaten/kota dan provinsi dengan tujuan untuk memelihara, memperbaharui, dan mengevaluasi DPT Pemilu atau Pemilihan terakhir untuk penyusunan Daftar Pemilihan Tetap (DPT). 

"Jadi data pemilih adalah data dinamis, kami terus berupaya memperbaharui DPT yang sudah ditetapkan sebelumnya," ujar Betty. 

Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari mengatakan data pemilih tersebut diambil pada 34 provinsi, 514 kabupaten kota, sekaligus pemutakhiran data pemilih bersama Kementerian Dalam Negeri Ditjen Dukcapil.

"Untuk mensinkronkan dan memutakhirkan data pemilih bersama-sama Kemendagri," ujarnya.