TAPANULI, CEKLISSATU - Gempa magnitudo 6,0 yang melanda Tapanuli Utara, Sumatera Utara, pada Sabtu 1 10 Oktober 2022 turut disertai bencana kebakaran. Sedikitnya 18 rumah toko (ruko) di Pasar Sarulla, Kecamatan Pahae Jae, diamuk si jago merah.

Sekretaris Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Indra Sahat Hottua Simaremare mengatakan, kebakaran diduga dipicu korsleting. Peristiwa itu terjadi usai aliran listrik kembali menyala.

"Sebelumnya padam karena gempa, saat listrik kembali menyala, saksi Rustin Boru Nainggolan mendengar korsleting listrik dari bagian asbes rumahnya. Selanjutnya, saksi melihat bagian asbes rumahnya mengeluarkan asap tebal," ucap Indra.

Kemudian, saksi Rustin meminta tolong kepada warga untuk melakukan pemadaman di rumahnya. Dengan alat seadanya warga mencoba memadamkan api. Namun, api dengan cepat merambat ke bangunan lainnya.

Selanjutnya, damkar Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara menurunkan sejumlah armada untuk melakukan pemadaman api. Pada pukul 07.00 WIB, api berhasil dipadamkan. 

"Sebanyak 18 kios hangus terbakar dan sejumlah rumah warga serta fasilitas umum mengalami kerusakan," jelas Indra. 

Saat ini polisi masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran itu. Polisi juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara. Dalam kebakaran itu tidak ada korban jiwa maupun luka.

Baca Juga : Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Tapanuli, 25 Orang Luka dan 130 Bangunan Rusak

Sementara itu, gempa menyebabkan satu orang warga meninggal dunia dan puluhan lainnya terluka. Ratusan bangunan dan fasilitas umum lainnya juga terdampak, seperti halte bus di kawasan Jalan Sisingamangaraja, Kota Tarutung, juga ambruk akibat gempa.

"Kerusakan meliputi gedung pemerintahan, rumah warga, rumah ibadah, fasilitas kesehatan, dan juga jalan. Data sementara ada 130 rumah, tapi kita belum dapat info baru atau lanjutan dari pusat gempa di Parmonangan," ucap Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Aris Yudhariansyah.

Ia menyebut umumnya gedung yang rusak mengalami retak. Khusus untuk rumah, kerusakan karena dinding roboh.

"Kalau yang memenuhi standar tak sampai retak lah. Jadi standarnya kurang baik. Lalu di sini kan ada sesar gempa. Mungkin bangunan di jalur itu," ucapnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, gempa bumi tektonik dengan kekuatan magnitudo (M) 6,0 mengguncang wilayah Tapanuli Utara, Sumatra Utara, pada Sabtu, 1 Oktober 2022, sekitar pukul 02.28 WIB.

Gempa yang melanda bagian wilayah Tapanuli Utara pada Sabtu dini hari terjadi akibat aktivitas sesar besar Sumatra segmen Renun.

"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar besar Sumatra segmen Renun," kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono.

Daryono mengatakan, lokasi gempa berada di koordinat 2,13 lintang utara dan 98,89 bujur timur, atau pusat gempa berada di darat 14 kilometer barat laut Tapanuli Utara, dengan kedalaman 10 kilometer.

Selang beberapa menit kemudian tepatnya pada pukul 02.50 WIB, gempa susulan kembali mengguncang dengan magnitudo 5,1.