BOGOR, CEKLISSATU - Pelatih Persikabo 1973, Djajang Nurjaman, menyampaikan rasa bela sungkawanya atas tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan, Malang yang mengakibatkan ratusan nyawa meninggal dunia.


Djanur, begitu pria ini akrab disapa, mengaku kaget akan kabar duka tersebut. Terlebih ratusan nyawa meninggal dunia itu terjadi di dalam stadion setelah pertandingan sepakbola.


"Kami dari Persikabo 1973 menyampaikan duka yang mendalam. Setelah kabar beredar, kami semua saat makan Pagi lemas mendengarnya dengan banyaknya jatuh korban jiwa," kata Djanur, Selasa 4 Oktober 2022.


"Mari kita doakan yang wafat semoga mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Allah SWT," sambungnya.

Baca Juga : Kapolres Malang Dicopot, 9 Komandan Brimob Dinonaktifkan Buntut Tragedi Kanjuruhan

Djanur berharap ini adalah kejadian terakhir dalam dunia sepakbola khususnya di Indonesia.


"Dan tentunya, semoga ini adalah kejadian terakhir dalam sepak bola Indonesia, Aamiin," tutur Djanur.


Terpisah, salah satu pemain Persikabo 1973, Munadi mengaku sempat tidak percaya dengan tragedi mematikan itu.


"(saya) sempat tidak percaya saat bangun kemudian membuka hp dan ramai di sosial media terkait kejadian di Stadion Kanjuruhan. Jujur saya langsung shock seperti yang lainnya mengingat itu adalah kejadian terbesar yang terjadi di sepakbola Indonesia dengan korban ratusan jiwa," ungkap Munadi.


"Kami disini mendoakan yang wafat, dan semoga keluarga yang ditinggal diberikan ketabahan," kata Munadi.