JAKARTA, CEKLISSATU - Meskipun Komisi X DPR RI telah menyetujui proposal naturalisasi Jay Idzes dan Nathan Tjoe-A-On untuk menjadi pemain Timnas Indonesia. Namun ternyata, program naturalisasi yang dilakukan PSSI Ini juga menjadi sorotan legislatif, karena berpotensi menghambat potensi pemain lokal untuk berkiprah di Timnas Garuda.

Hal itu disampaikan anggota Komisi X DPR RI, Ali Zamrudin yang menilai jika PSSI terlalu sering melakukan naturalisasi pemain.

"Naturalisasinya memang lazim di setiap negara, tapi kami mohon pada PSSI tidak kemudian menghambat pencarian bibit-bibit," ungkap Ali Zamrudin, Selasa, (5/12/2023).

Baca Juga : Komisi X Setujui Naturalisasi Jay Idzes dan Nathan Tjoe-A-On 

Padahal, menurut Ali Zamrudin, banyak kompetisi atau ajang kejuaraan pencarian bibit-bibit pemain potensial di berbagai daerah, yang bisa dimanfaatkan PSSI untuk melakukan pembinaan pemain usia dini Timnas Garuda.

"Mohon naturalisasi ini kemudian tidak menimbulkan ketimpangan, karena kita tahu standar mereka sudah tinggi, jangan kemudian klub-klub ini punya beban berat terkait dengan naturalisasi ini karena standar tinggi,” tutur politisi Gerindra itu.

Dia pun menganggap naturalisasi yang dilakukan PSSI memotong jalan pembibitan atlet. “Ditambah tolong evaluasi secara berkala, naturalisasi ini setelah diberikan kewarganegaraan ini tidak ada evaluasi, sudah bukan berapa kali kita berikan naturalisasi tapi evaluasinya belum pernah kita dengar," tegas Ali. 

Hal serupa juga diutarakan Anggota Komisi X DPR RI lainnya, Haerul Amri. Dia mengakui ada pengeluaran dan prestasi harus seimbang. Sehingga harus ada kepastian kapan program naturalisasi ini terus berlangsung.

"Kalau kita evaluasi, ya toh prestasi sepak bola kita disebut stagnan ya terlalu naif, kami dari Partai Nasdem, alangkah baiknya, target naturalisasi sampai kapan, apa kita stop sekarang atau dua tahun ke depan," kata Haerul. 

"Lebih baik anggaran yang kita buat untuk naturalisasi itu kita kedepankan untuk mencari bibit-bibit olahraga di Tanah Air," tukasnya.