BOGOR, CEKLISSATU - Buntut dari sanksi denda dan pertandingan tanpa penonton yang diberikan Komisi Disiplin (Kondisi) PSSI terhadap Persikabo 1973. Pihak manajemen klub berjuluk Laskar Padjajaran itu akan melakukan banding terkait sanksi tersebut. 

“Menyikapi hasil sidang Komdis PSSI, kami bakal melakukan banding,” ungkap Direktur Marketing dan Pemasaran Persikabo 1973, Rhendie Arindra belum lama ini.

Menurut Rhendie, kejadian protes berlebihan dari para pemain dipicu keputusan wasit yang sangat kontroversial. Pada saat itu, gol Persikabo 1973 dianulir wasit.

Baca Juga : Soal Kinerja Wasit Liga 1 Dimas Drajad Komentar Nyinyir di Medsos

“Jelas merugikan, dilihat dari angle manapun tidak ada pelanggaran yang dilakukan pemain Persikabo. Kita sedang membuat surat protes keras ke PSSI dan komite wasit,” tegas Rhendie.

Ia pun mengungkapkan, sebelum menerima sanksi tegas dari Komdis PSSI tersebut. Pihaknya juga sudah melayangkan surat protes ke Komisi Wasit serta PSSI terkait kepemimpinan wasit yang merugikan klubnya itu. 

“Di surat protes kita yang sebelumnya, kita minta untuk kartu merah dan kuning ditarik karena keputusan wasit yang tidak adil itu memicu protes pemain,” pungkas Rhendie Arindra.

Untuk diketahui, Komdis PSSI telah menjatuhkan sanksi kepada PSSI 1973, karena protes berlebihan yang dilakukan beberapa pemain dan official klub pada laga melawan Bhayangkara Presisi FC di pekan ke-21 BRI Liga 1 Indonesia pekan lalu.

Pada surat bernomor 5469/7/AGB/733/XII-2023  itu beberapa pemain terkena sanksi akibat melanggar kode disiplin, Panpel pun dilarang menggelar satu pertandingan kandang tanpa penonton.

Laman instagram resmi Persikabo 1973 pun telah merilis pemain yang terkena sanksi. Pertama, Manahati Lestusen mendapatkan hukuman larangan empat kali bermain dengan denda Rp50 juta.

Kedua, Iman Fathurohman dilarang tampil dua pertandingan dengan denda Rp 25 juta, ada juga official Asep Ardiansyah dilarang mendampingi tim selama dua laga dengan denda Rp25 juta.

Sedangkan Panpel Persikabo 1973 dilarang menggelar satu pertandingan kandang dengan kehadiran penonton, dan terkena denda Rp20 juta.