JAKARTA, CEKLISSATU - Gempa besar berkekuatan 7,8 yang melanda di Turki dan Suriah pada 6 Februari menyisakan luka yang mendalam. 

Gempa tersebut bukan hanya menyebabkan hampir semua bangunan runtuh, namun juga menyebabkan tanah terbelah menyerupai jurang.

Dari laporan media setempat, sebuah retakan berukuran besar terbentuk setelah gempa di sebuah area yang dulunya merupakan hamparan kebun Zaitun.

Retakan besar yang dalamnya sekitar 30 meter dengan lebar sekitar 200 meter membagi kebun zaitun di provinsi Hatai Turki menjadi dua bagian.

Rekahan tanah itu memanjang dengan panjang rekahannya dari citra satelit bisa mencapai 300 kilometer atau 190 mil timur laut dari ujung timur laut Laut Mediterania.

Para peneliti dari Pusat Pengamatan dan Pemodelan Gempa Bumi, Gunung Berapi, dan Tektonik (COMET) Inggris pun mempublikasikan penemuan retakan di darat dengan membandingkan gambar yang diambil oleh satelit Eropa Sentinel-1 sebelum dan sesudah gempa bumi terjadi.

Hingga kini Korban tewas yang dikonfirmasi dari gempa mematikan itu mencapai lebih dari 33.000 orang.

Hal ini pun dikonfirmasi langsung oleh COMET yang mengungkap retakan dan pecahan tersebut akibat gempa. "Pecahan tersebut terdeteksi setelah adanya gempa berkekuatan besar," sebut Ketua Tim COMET Profesor Tim Wright, dikutip dari Space, Selasa 13 Februari 2023.