BOGOR, CEKLISSATU - Universitas Djuanda (UNIDA) menggelar acara pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Tahun 2023 dengan tema "Public-Private-People Partnership: Bersinergi Membangun Bogor”, yang dilaksanakan secara hybrid, yakni daring melalui platform Zoom Cloud Meetings dan luring di Aula Gedung C UNIDA, pada Senin (10/7/2023). Pembekalan ini diisi oleh Dosen Fakultas Agama Islam dan Pendidikan Guru (FAIPG UNIDA) Dr. Syamsuddin Ali Nasution, MA dan Kepala Bidang Litbang Bappedalitbang Kabupaten Bogor Dr. Riny Kusumawati, S.P., M.M. 


Hadir memberikan sambutan, Rektor UNIDA Prof. Mohamad Ali Fulazzaky, Ph.D menyampaikan, bahwa KKN Tematik merupakan suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah masyarakat di luar kampus, yang secara langsung bersama-sama dengan masyarakat mengidentifikasi potensi dan menangani masalah, sehingga dengan adanya KKN tematik ini para mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan potensi desa.

Baca Juga : Belum Habis Meski Sudah 38 Tahun, Ashley Young Merapat ke Everton 


“Berkenaan dengan itu, mahasiswa diharapkan turut berpartisipasi dan berkontribusi dalam program tersebut, diantaranya mengembangkan soft skills mahasiswa melalui kegiatan penyuluhan, pengajaran, pendampingan, interaksi dan komunikasi. Bagi Universitas merupakan implementasi dari pancadharma serta membangun sinergi dalam menciptakan inovasi dan kreatifitas yang bermanfaat bagi kedua belah pihak,” tuturnya. 


Prof. Mohamad Ali Fulazzaky, Ph.D juga berpesan kepada para mahasiswa agar dapat menjaga nama baik diri dan institusi dengan menerapkan 21 Nilai Karakter Tauhid sebagai ciri khas yang dimiliki mahasiswa UNIDA


“Diharapkan para mahasiswa menjaga nama baik almamater Universitas Djuanda, menerapkan 21 karakter tauhid di tengah masyarakat. Karena dengan kita menjaga nama baik dan berperilaku baik selama melaksanakan KKN, hal tersebut dapat menjadi nilai dan citra positif dari masyarakat terhadap Universitas Djuanda,” pungkasnya.


Pada kesempatan yang sama, Dr. Yudi Wahyudin, S.Pi., M.Si selaku Wakil Rektor III yang juga Ketua LPPM UNIDA mengutarakan bahwasanya KKN Tematik ini diikuti oleh 679 mahasiswa dengan didampingi oleh 114 Dosen Pembimbing Lapang (DPL) dari 5 Fakultas di UNIDA


Ke-5 Fakultas tersebut antara lain Fakultas Pertanian (FAPERTA), Fakultas Ilmu Pangan Halal (FIPHAL), Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Ilmu Sosial, Ilmu Politik dan Ilmu Komputer (FISIPKOM) serta Fakultas Agama Islam dan Pendidikan Guru (FAIPG).


Para mahasiswa yang nantinya dibagi perkelompok, akan diterjunkan ke 87 Desa dari 10 Kecamatan di Kabupaten Bogor, yaitu Kecamatan Ciawi, Kecamatan Megamendung, Kecamatan Cisarua, Kecamatan Caringin, Kecamatan Cigombong, Kecamatan Cijeruk, Kecamatan Sukaraja, Kecamatan Babakan Madang, Kecamatan Citeureup, dan Kecamatan Gunung Putri. 


“Sesuai dengan tema, 4 komponen kita susuri menjadi isu utama yang ada di Kabupaten Bogor, hasil dari diskusi dan kolaborasi dengan Bappedalitbang serta Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor antara lain penyelesaian stunting, endorsement pendidikan (wajib belajar 9 tahun), penguatan UMKM, serta peningkatan partisipasi politik dan kesadaran hukum,” tuturnya pada saat menyampaikan laporan kegiatan. 


Kemudian, Dr. Yudi Wahyudin, S.Pi., M.Si mengatakan, pemilihan lokasi tersebut dimaksudkan agar keberadaan kampus mempunyai nilai tambah tersendiri bagi masyarakat sekitar dengan adanya keterlibatan mahasiswa dan dosen pembimbing yang memberikan dampak positif secara langsung melalui kegiatan KKN Tematik


“Hal-hal yang bisa dilakukan mulai dari shopping list terhadap isu, baik potensi dan peluang diri, serta permasalahan apa yang ada, lalu komparasikan cita-cita dan status desa saat ini. Buat roadmap pengembangan desa untuk menutup gap dalam mewujudkan cita-cita desa, disertai timeline dan kemungkinan kendala yang akan dihadapi. If you can measure yourself then you will know and plan on how to overcome all the gap you face to reach your future hope with your current capacity and capability,” pungkasnya.  


Sementara itu setelah pemaparan materi dari para narasumber, sebagai closing statement pada sesi terakhir pembekalan, Direktur Eksekutif Yayasan Pendidikan Amaliah Djuanda Dr. Hj. R. Siti Pupu Fauziah, M.Pd.I menyampaikan agar mahasiswa dapat terus semangat berkontribusi memberikan yang terbaik. Keberadaan mahasiswa menjadi agent of change harus dibuktikan salah satunya yakni bagaimana hadirnya mahasiswa di tengah masyarakat dapat memberikan dampak positif, menjadi problem solving bagi setiap permasalahan masyarakat di Desa. 


“Tentu yang harus kita perhatikan betul ketika kita berada di tengah masyarakat yakni pertama harus menjaga adab. Ramai kasus mahasiswa KKN yang diusir warga desa, ini bukan karena kurang pandai berinovasi, tetapi karena kurangnya adab. Semua mahasiswa UNIDA harus menampilkan yang terbaik, bageur, ramah, sopan, santun, makmurkan masjid,” tuturnya.


“Berikutnya adalah harus pandai menginventarisasi masalah, kemudian lakukan skala prioritas. Mana penting mendesak, tidak penting mendesak, dan lain sebagainya. Untuk itu, koordinasi dengan Dosen Pembimbing Lapangan. Yang terpenting, tinggalkan kesan terbaik, selain inovasinya yang berkelanjutan, diharapkan mahasiswa UNIDA dapat memberikan kesan baik bagi masyarakat di Desa, sehingga benar-benar kehadiran mahasiswa UNIDA bermanfaat dan membawa keberkahan,” sambung Djuanda Dr. Hj. R. Siti Pupu Fauziah, M.Pd.I.