BOGOR, CEKLISSATU - Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) tahun 2023 yang diselenggarakan di Kota Bandung bersama Indonesia Creative Cities Network (ICCN) dan Bandung Creative City Forum (BCCF) menghadirkan perwakilan stakeholder ABCGM (Akademisi, Bisnis, Community, Government dan Media) dari 14 Provinsi. Di Bandung, perwakilan dari 14 provinsi tersebut dilatih dan didorong melakukan lokakarya penjenamaan daerah melalui tema Gerakan Kalcer untuk Jenama Berdaya pada hari Kamis hingga Sabtu (27-29 Juli 2023). 

Ketua Umum ICCN Fiki Satari menyampaikan bahwa kekuatan ICCN adalah jejaring komunitas yang ada di berbagai daerah dan transfer pengetahuan. Ketua Fiki Satari menyampaikan bahwa saat ini ICCN sudah menjadi jejaring bagi lebih dari 240 forum lintas komunitas kota dan kabupaten. 

"Di PKN dan Rakornas ICCN 2023 ini kami ingin menyampaikan bahwa komunitas memiliki peranan penting dalam melakukan Gerakan Kalcer untuk Jenama Berdaya: Budaya, Penjenamaan Kota dan Cipta Ruang," kata Ketua Fiki. 


Sebagai informasi, Lokakarya Budaya, Penjenamaan Kota, dan Cipta Ruang, dalam Gerakan Kalcer untuk Jenama Berdaya merupakan rangkaian kegiatan Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) Tahun 2023 dari Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Kegiatan Lokakarya dan Rancang Aksi ini telah dilaksanakan mulai di Jakarta dengan peserta dari 13 provinsi, pada 13-15 Juli 2023. Kemudian di Bali, dengan peserta dari 10 provinsi, pada 19-22 Juli 2023. Lalu sebagai puncak lokakarya kini digelar di Bandung, Jawa Barat, dengan peserta dari 14 provinsi, pada 27-29 Juli 2023, bersama organisasi lintas komunitas di seluruh Kota/Kabupaten yang menjadi kolaborator, Indonesia Creative Cities Network (ICCN).

Baca Juga : Ribut Warga dengan Debtcollector di Gunung Putri, Polisi Pastikan Sudah Berdamai


Ketua Fiki menambahkan bahwa PKN dan Rakornas 2023 di Bandung merupakan rangkaian terakhir dari sebelumnya telah sukses digelar di Jakarta dan di Bali. Dalam PKN dan Rakornas 2023 di Bandung ini, seluruh peserta yang terdiri dari berbagai provinsi diberikan wawasan mengenai jenama berdaya bahkan langsung mengunjungi tempat-tempat yang telah melakukan Cipta Ruang. 


Salah satu Kurator PKN 2023 Handoko Hendroyono yang mengusung Gerakan Kalcer untuk Jenama Berdaya menyampaikan bahwa jenama kota dan kabupaten merupakan hal yang sangat pentinh. Bukan hanya sekadar logo dan promosi, namun jenama itu merupakan kekayaan budaya dari setiap daerah. 


"Ketika saya dilibatkan jadi kurator, saya langsung mengusulkan hal-hal yang biasa saya lakukan yaitu jenama lokal berdaya, saya melihat bahwa ada banyak kota dan kabupaten yang kurang sesuai menentukan jenamanya. Jadi saya berharap bahwa dalam Kongres Kebudayaan nanti, ada poin tentang jenama berdaya dan menjadi budaya dari setiap daerah," kata Handoko Hendroyono. 


Komite Eksekutif (Exco) yang juga dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB Dr. Dwinita Larasati menyampaikan bahwa setiap kota pasti memiliki potensinya masing-masing dan komunitas memiliki peranan penting dalam menggali dan menentukan jenama dari setiap daerahnya karena pemerintahan akan berganti setiap lima tahun sekali. Unesco Creative Cities Network (UCCN) merupakan salah satu organisasi yang setiap tahunnya menerima dan mengurasi kota-kota kreatif di dunia dan dari Indonesia sudah ada empat yang lolos yaknk Pekalongan sebagai Kota Batik, Ambon Kota Musik, Bandung Kota Desain dan terakhir Jakarta Kota Literasi. 


"Kehadiran kawan-kawan dari unsur ABCGM yang mewakili provinsinya masing-masing diharapkan dapat menjadi momentum untuk menggali potensi dan menyusun navigasi pembangunan daerahnya," jelasnya.