BOGOR, CEKLISSATU - Pencegahan kasus stunting menjadi salah satu program pemerintah pusat hingga daerah.

Hal ini perlu disikapi karena Indonesia tengah mempersiapkan ketangguhan generasi muda demi mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045.

Pentingnya program pencegahan stunting juga menjadi salah satu program besar Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Djuanda (Unida) yang bekerja sama dengan BAPPEDA Kabupaten Bogor. 

Kurangnya pengetahuan masyarakat akan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi saat awal masa kehidupan emas pertama dimulai dari dalam kandungan sampai usia 2 tahun menjadi salah satu faktor kasus stunting terjadi.

Melihat kondisi ini, Mahasiswa KKN Fakultas Ilmu Sosial, Ilmu Politik dan Ilmu Komputer (FISIPKOM) UNIDA melakukan edukasi di Posyandu Melati V, Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang melalui permainan ular tangga.

Lisda selaku Penanggung Jawab Kegiatan menyampaikan bahwa membangun kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang stunting merupakan langkah yang perlu dilakukan agar stunting bisa dicegah sejak dini.

Baca Juga : Baznas Kota Bandung Rumuskan Tiga Kunci Penanggulangan Kemiskinan

"Penyampaian materi stunting kami kemas pula dengan menarik, menggunakan metode games ular tangga agar dapat lebih menarik perhatian audience," ungkapnya. 

Lisda menambahkan, permainan ular tangga cegah stunting digunakan agar lebih interaktif dan masyarakat lebih mudah memahami akan hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh ibu hamil dan ibu yang memiliki anak berusia 0-3 tahun. 

"Awalnya kami sampaikan materi melalui poster yang mudah dibaca. Setelah penyampaian materi singkat, kegiatan ini dilanjut dengan permainan ular tangga cegah stunting yang diikuti oleh para ibu yang tengah imunisasi di posyandu. Setiap menempati posisi naik atau turun dalam permainan ini, peserta akan diberikan pertanyaan seputar stunting. Jika berhasil menjawab hingga mencapai garis finish, peserta akan mendapat hadiah," tambah Lisda.

Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, angka stunting di Indonesia mencapai 21,6%.