JAKARTA, CEKLISSATU - Perjanjian antara Turki dan Ukraina dengan Rusia tentang kegiatan ekspor biji-bijian dari pelabuhan Ukraina melalui Laut Hitam diperpanjang.


Turki-Ukraina mengklaim perpanjangan akan berlangsung selama 120 hari. Namun juru bicara kementerian luar negeri Rusia kepada kantor berita Rusia Tass di Moskow menyatakan kesepakatan berlangsung selama 60 hari.


"Sebagai hasil dari pembicaraan kami dengan kedua belah pihak, kami telah mendapatkan perpanjangan kesepakatan," kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.


Kesepakatan itu ditengahi oleh PBB dan Turki Juli lalu dalam upaya memerangi krisis pangan global. Itu diperpanjang pada bulan November selama 120 hari dan akan berakhir pada hari Sabtu.


Ketika tanggal kedaluwarsa semakin dekat, Rusia menjelaskan bahwa pihaknya hanya siap untuk memperpanjang kesepakatan hingga 18 Mei. Menteri luar negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, mengatakan negaranya akan berupaya untuk memperpanjang kesepakatan tersebut lebih dari dua bulan.


Kesepakatan itu memungkinkan Ukraina, salah satu pemasok biji-bijian terpenting di dunia, untuk mengirimkan biji-bijian, bahan makanan terkait, dan pupuk dari tiga pelabuhan Laut Hitam melalui koridor kemanusiaan maritim.


Dua puluh lima juta metrik ton biji-bijian dan bahan makanan telah diekspor ke 45 negara berkat kesepakatan tersebut, "membantu menurunkan harga pangan global dan menstabilkan pasar," menurut Stéphane Dujarric, juru bicara sekretaris jenderal PBB.


Kesepakatan itu "penting untuk ketahanan pangan global, terutama bagi negara-negara berkembang," kata Dujarric.