CIANJUR, CEKLISSATU - Muhammad Nur (37) seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Kampung Cibodas, Desa Cibodas, Kecamatan Cijati, Cianjur, Jawa Barat meninggal dunia setelah sakit akibat mengalami tekanan dari atasanya di Phonm Penh, Kamboja.


Saat ini jenazah  korban masih berada di Rumah Sakit di Kota Phonm Penh dan belum bisa dipulangkan ke kampung halamannya dikarenakan banyaknya kendala salah satunya pihak perusahaan tidak bertanggung jawab.


Ketua Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya (Astakira) Cianjur Ali Hildan mengatakan, korban awalnya diberangkatkan oleh seorang calo yang merupakan tetangganya sendiri. Namun saat orang tua korban menanyakan pekerjaannya, sang Calo mengatakan bekerja sebagai pegawai kantor di Kamboja dan gaji besar.

Baca Juga : Usai Baku Tembak dengan KKB, Satu Personel Ops Damai Cartenz Gugur Satu Lainnya Luka Tembak


"Keterangan dari pihak keluarga sodara R ini mendatangi keluarga korban, R ini tetangga korban, percaya pihak keluarga pernah menanyakan karena melihat visa Kamboja
Tapi si R berdalih gaji besar dan lainnya sampai akhirnya keluarga korban percaya," ujarnya.


Korban sendiri baru bekerja baru enam bulan, namun lanjut Ali, korban sejak 3 bulan terakhir meminta untuk pulang.  Saat diinformasikan oleh pihak keluarga  tentang kondisi korban ke Calo kata Ali justru meminta uang Rp. 20 juta untuk memutus kontrak kerja korban.


"Sejak 3 bulan terakhir korban meminta pulang terus dan keluarga korban memberi kabar ke R bukannya respon tapi malah minta uang Rp. 20 juta untuk mutus kontrak kerja, ya keluarga manut aja ini bukti transfernya ke R," ungkap Ali.


Masih kata Ali, korban sebelumnya berangkat secara gratis karena semua pembiayaan ditanggung perusahaan. Namun keluarga korban sampai saat ini tidak mengetahui pekerjaan korban yang sebenarnya. 


"Semua biaya awalnya ditanggung perusahaan, tapi sampai sekarang keluarga tidak mengetahui pekerjaan korban di bidang apa. Tapi kata keluarga sebelum korban meninggal katanya disini harus kejar target dia gak kuat ditekan terus sama atasannya," imbuhnya. 


Pihak Astakira Cianjur juga sudah melaporkan kasus ini ke Satreskrim Polres Cianjur.


"Sudah, sudah kita laporkan ke Polres Cianjur," tutupnya.