JAKARTA, CEKLISSATU - Meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman tsunami, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menggelar pelatihan Indian Ocean Wave Exercise 2023 (IOWave). 

IOWave merupakan kolaborasi antara penyelenggara dari Inter-governmental Commission Group/Indian Ocean Tsunami Warning System (ICG/IOTWS) dengan BMKG.

Plt. Deputi Bidang Geofisika BMKG, Hanif Andi Nugraha mengatakan, IOWave bertujuan untuk melatih dan menguji Standard Operating Procedures (SOP) Peringatan Dini Tsunami secara menyeluruh, melibatkan seluruh rantai peringatan dari Tsunami Service Provider (TSP) hingga National Tsunami Warning Center, dan berlanjut hingga Disaster Management Office dan masyarakat.

Baca Juga : Wilayah Seram Maluku Diguncang Gempa Bumi Tektonik M 5,1, Tidak Berpotensi Tsunami

Hanif mengatakan, ada empat skenario yang dilaksanakan dalam pelatihan ini

“Skenario ini mencakup simulasi gempa bumi dan tsunami dengan pusat gempa di beberapa lokasi, seperti Nicobar Island, Pantai Iran, Selatan Jawa, dan Kerguelen Island, Australia. Pilihan beragam skenario memberikan kesempatan bagi negara-negara di wilayah Samudera Hindia untuk menguji SOP dan memperbaikinya," jelas Hanif seperti dikutip dari keterangannya, Kamis 26 Oktober 2023.

IOWave juga dianggap sebagai upaya kontribusi dan komitmen bagi Inisiatif Global Early Warning for All. 

“Latihan ini dapat mengukur sejauh mana peringatan dini terhubung mulai dari sumber hingga ke masyarakat, untuk mewujudkan konsep "Tsunami Ready Community," sehingga warga di daerah rawan tsunami terlatih untuk merespons peringatan tsunami, termasuk peringatan alamiah,” beber Hanif. 

Hanif menekankan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana dan kerjasama lintas sektor, mulai dari pemerintah hingga masyarakat. 

“Peristiwa Tsunami Palu pada tahun 2018 dijadikan sebagai pelajaran kunci bahwa kesiapsiagaan masyarakat memegang peranan utama dalam upaya penyelamatan dari bencana,” imbuh dia.