JAKARTA, CEKLISSATU - Satellite-Based Disaster Early Warning System (SADEWA) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan hujan badai berpotensi terjadi di sepanjang pesisir selatan Jawa Barat, hari ini Jumat 7 Oktober 2022, mulai tengah hari hingga malam.

Untuk itu, seluruh kelompok masyarakat setempat diharapkan meningkatkan kewaspadaannya.

Menurut Erma Yulihastin, peneliti klimatologi pada Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, pembentukan hujan badai mulai terjadi 02.00 WIB di wilayah selatan pesisir laut Banten dan akan memasuki ke daratan pada 11.00 WIB.

"Jam 11.00 WIB mulai masuk ke darat hujannya, jam 12.00 WIB mulai nyambung antara yang di laut dan di darat. Kenapa bisa seperti ini karena ini digerakan oleh badai yang dinamakan squall line," kata Erma, dilansir Liputan6.com, Jumat 7 Oktober 2022.

Ia menambahkan, garis badai tidak hanya satu, tapi dua garis badai squall line yang dalam meteorologi biasa disebut dare echo. Pada pukul 13.00 WIB squal line-nya akan semakin kuat, sehingga seluruh pesisir Jawa Barat akan terancam hujan ekstrem dan angin yang kencang sekali.

Erma menyebutkan garis badai semakin membesar dalam satu jam yaitu dari 14.00 - 15.00 WIB. Selain membesar, terdapat dua lapisan badai squall line yang terjadi di daratan selatan Jawa Barat yang bergerak terus ke arah timur.

Memasuki sore hari pukul 17.00 WIB, hujan badai diperkirakan malah tambah intensif dan tidak luruh.

"Bahkan membesar dan menyatu kedua badai tersebut. Membentuk dalam satu badai yang skalanya sangat besar," kata Erma.

Tak hanya itu, dari pantauan SADEWA BRIN ucap Erma, kondisi cuaca sangat ekstrem tersebut tetap bertahan di selatan Jawa Barat tepatnya pada pukul 19.00 WIB. 

Pasalnya, dua garis badai yang berada di timur dan barat Jawa Barat kembali bertemu. Belum lagi ditambah garis badai yang berada di laut tetap bertahan.

"Kemudian di lautnya juga (garis badai) memanjang. Artinya disini ada pertemuan gelombang yang menyebabkan badai ini dapat terbentuk secara lama. Sehingga garisnya (badai) tidak habis-habis," tukas Erma.