CIANJUR, CEKLISSATU - Usai pengerahan anjing pelacak alias K9 yang diterjunkan Polri, sebanyak lima jenazah korban tertimbun longsor di wilayah Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, berhasil ditemukan.

Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan proses evakuasi korban tidak mudah, sebab lokasi korban cukup sulit serta berdekatan dengan sungai.

"Pengangkatan jenazah dilakukan menggunakan tandu bambu oleh enam orang personil gabungan di TKP," ucapnya dalam keterangan pers yang diterima CeklisSatu.com pada Jumat, 25 November 2022.

Adapun kelima jenazah korban langsung dibawa ke RSUD Sayang Cianjur untuk proses identifikasi. Dedi menegaskan bahwa Polri dan tim gabungan akan terus melakukan pencarian dan evakuasi terhadap seluruh korban gempa bumi dan longsor yang masih hilang di sepanjang wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Baca Juga : 107 Korban Tewas Akibat Gempa Cianjur Belum Teridentifikasi

Mantan Kapolda Kalimantan Tengah ini menyebut bahwa pencarian dan evakuasi terhadap korban dilakukan sejak pagi hingga malam hari.

"Kami tidak akan berhenti sampai di sini, Polri dan tim gabungan bakal terus melakukan pencarian terhadap seluruh korban gempa bumi dan longsor di Cianjur," tuturnya.

Seperti diketahui, pengerahan K9 oleh Polri sudah dilakukan sejak pagi tadi. Pencarian melibatkan personel Polri, TNI, dan Basarnas. Daerah Cugenang merupakan wilayah terdampak paling parah usai longsor dan gempa Cianjur dan Sejumlah warga masih dikabarkan hilang di sana.

Berdasarkan data dari BNPB hingga hari Kamis, 24 November 2022 sore, lanjut Dedi, tercatat korban meninggal bertambah menjadi 272 orang. Jumlah tersebut bertambah seiring dengan tim SAR gabungan yang menemukan korban.

"Dari 272 korban tersebut, 165 jenazah berhasil diidentifikasi. Sementara, 107 jenazah lainnya masih dicari identitasnya," katanya.