JAKARTA, CEKLISSATU - Di zaman ini, kehidupan manusia hampir tidak pernah lepas dari sosial media (sosmed). Hidup tanpa sosmed di dunia yang cangggih ini bagaikan makan sayur tanpa garam. Keakraban dengan sosmed inilah yang mendorong seseorang selalu memperbaharui status di akun yang mereka punya, untuk setiap keadaan dan peristiwa yang dialami, dibagikannya pada orang seluruh dunia melalui sosmed.

Manfaat sosmed yang paling sering kita peroleh adalah memudahkan orang-orang untuk melakukan sosialisasi atau berhubungan dengan orang lain secara online.

Sesuai dengan namanya, sosmed adalah salah satu tempat atau wadah orang-orang untuk bersosialisasi antar individu.

Rana Rayendra selaku CEO of Bicara Project 2020 mengatakan,  memanfaatkan teknologi internet bermain sosmed diperlukan etika. Hal ini dikarena kita memiliki perbedaan kultural, interaksi antar budaya dapat menciptakan standar baru tentang etika, hubungan dengan banyak orang yang melintasi geografis dan budaya, banyaknya kolaborasi dengan orang lain.

“Kita memiliki lingkup etika yaitu kesadaran tanggung jawab, integritas, dan kebajikan. Lingkup etika ini patut kita jaga karena dunia digital adalah dunia yang tidak tersentuh,” ujarnya dalam dalam kegiatan seminar online seminar online Ngobrol Bareng Legislator, yang diselenggarakan Kementerian Kominfo, bersama DPR, Kamis 16 Maret 2023.

Menurut Rana, internet adalah anugerah, tetapi bisa menjadi bencana manakala teknologi “hanya bisa mengendalikan kita” manusia, tanpa jiwa-jiwa yang beretika.

Oleh karena itu, etika hadir sebagai seorang bijak, yang mengingatkan kembali hakikat teknologi sebagai anugerah bagi manusia, Etika digital ditawarkan sebagai pedoman menggunakan berbagai platform digital secara sadar, tanggung jawab, berintegritas, dan menjunjung nilai-nilai kebajikan antar insan dalam menghadirkan diri, kemudian berinteraksi, berpartisipasi, bertransaksi, dan berkolaborasi dengan menggunakan media digital

“Mari kita rayakan teknologi, kita hormati ilmu pengetahuan, kita dukung semua bentuk kemajuan, tetapi semua harus demi mengangkat derajat manusia.Etika ada karena kita adalah manusia,” ujarnya. 

Sementara itu Adjie Arjanggi Rachman yang merupakan seorang Praktisi IT menyebut, pemanfaatan aplikasi yang paling besar di era internet sekarang adalah penggunaan sosmed.

“Ada 5 langkah yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan penggunaan sosmed. Pertama menganalisi audiens anda, kedua analisi competitor anda, ketiga buat strategi social media optimization berdasarkan hasil analisi, keempat jalankan strategi optimalisasi anda, terakhir analisis hasil social media optimization dan lakukan evaluasi,” jelasnya. 

Dalam kesempatan yang sama Anggota Komisi I DPR, Mukhlis Basri mengatakan, digitalisasi mempengaruhi kehidupan, namun perlu kemampuan memahami dan mengolah informasi yang baik. 

Ruang digital bisa dimanfaatkan sebagai media interaksi dan pembelajaran yang relativ murah. 

“Media sosial dengan kolom komentar memberikan efek menyenangkan kepada pengguna, beberapa pengguna menjadi kecanduan melayangkan komentar di media sosial, kecanduan tersebut mengakibatkan Sebagian besar waktu dihabiskan untuk berselancar di media sosial,” katanya. 

Mencegah perundungan di media sosial adalah dengan jangan terlalu sering posting, batasi komentar yang tidak penting, batasi penggunaan media sosial, dan jangan mudah terpancing. 

Dia mengatakan, dorongan untuk mendapatkan dukungan dan bahaya potensial dari tindakan perundungan. Mendapatkan pujian, komentar dan dukungan atas postingan di media sosial dapat memberikan perasaan yang menyenangkan. 

“Hal itu bisa jadi memicu tindakan perundungan,” ujar Mukhlis. 

Disamping itu, Dirjen Aplikasi Informatika (Aptika), Semuel Abrijani Pangerapan menyampaikan, bahwa sebagaimana yang telah diketahui bersama, dampak pandemi dan pesatnya teknologi telah mengubah cara kita beraktivitas dan bekerja. 

Kehadiran teknologi sebagai bagian dari kehidupan masyarakat inilah yang semakin mempertegaskan kita sedang menghadapi era disubsi teknologi

“Untuk mengahadapi hal tersebut, kita semua harus mempercepat kerjasama kita dalam mewujudkan agenda trasnformasi digital Indonesia,” kata Semuel. 

Bersama-sama wujudkan cita-cita bangsa Indonesia dengan menjadikan masyarakat madani berbasis teknologi.

“Kemampuan yang kita miliki serta keunggulan yang terus dijaga akan membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang hebat dan besar, serta menjadi unggul dalam segi sumber daya manusia,” imbuhnya.