JAKARTA, CEKLISSATU - Pesatnya perkembanganteknologi dan penyebaran informasi yang sangat cepat, masyarakat digital harus mencermati dengan baik, seraya dilakukan penguatan kecakapan dalam memanfaatkan digital.

Dekan Fikom Universitas Padjajaran (Unpad), Dadang Rahmat Hidayat mengatakan bahwa teknologi informasi dan komunikasi sudah menjadi penyebab dinamika aspek kehidupan manusia.

“Dengan adanya era digital saat ini, eksposure data pribadi menjadi sebuah ancaman sekaligus kemudahan bagi masyarakat karena banyak sekali kebocoran data yang beredar di sosial media sehingga menimbulkan tindak kejahatan yang marak terjadi saat ini,” kata Dadang, dalam acara seminar literasi digital bersama Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) bersama DPR, Senin 6 Maret 2023. 

Dadang menambahkan, penyebaran informasi data pribadi maupun informasi palsu atau hoax sangat marak di era perkembangan telnologi ini. 

Baca Juga : BREAKING NEWS! Longsor di Natuna, 50 Orang Masih Hilang

“Masyarakat perlu melihat dengan jeli mana informasi yang benar mana informasi palsu yang disebarkan oleh oknum,” ujarnya. 

Sementara itu Citra Eka Putri dosen Fikom Moestopo & Social Media Manager, menjelaskan beberapa definisi yang berkaitan dengan literasi digital salah satunya yaitu fake news. Fake news adalah berita bohong atau hoax, berita buatan atau berita palsu yang sama sekali tidak dilandaskan dengan fakta, data, kenyataan ataupun kebenaran.

“Artinya berita itu memang mengada-ada atau merupakan rumor yang tidak terbukti,” ujar Citra. 

Citra menambahkan, hal tersebut bertujuan untuk menggiring opini dan kemudian membentuk persepsi terhadap informasi dengan memanipulasi data tersebut. 

Citra juga memberikan beberapa tips agar terhindar dari hoax

“Jangan terprovokasi judul provokatif, pastikan keaslian melalui sumber berita, berpikir jernih dan jangan terpancing emosi,” ucapnya. 

Dia juga menambahkan, laporkan jika mendapat berita hoax

“Jika mendapatkan berita hoax, masyarakat dapat mengajukan aduan ke aduankonten.id,” imbuhnya. 

Dalam kesempatan yang sama Anggota Komisi I DPR, Junico. B.P. Siahaan mengatakan, pada era digital terdapat peluang sekaligus tantangan yang dihadapi oleh lapisan masyarakat.  Peluang yang dapat dihasilkan yaitu dapat dimanfaatkan untuk mencari informasi sebagai sumber pengetahuan, program pemerintah bisa disosialisasikan dengan jangkauan yang luas dan cepat.

“Selain adanya peluang, tantangan pun dihadapi seperti belum siapnya masyarakat terhadap pesatnya perkembangan teknologi,” kata Junico. 

“Sehingga diperlukan adanya edukasi terkait penyebaran informasi kebohongan (hoax) dan merebaknya cyber crime,” tambahnya. 

Terakhir, Dirjen Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, kehadiran teknologi sebagai bagian dari kehidupan masyarakat inilah yang semakin mempertegaskan kita sedang menghadapi era disubsi teknologi.

“Untuk mengahadapi hal tersebut, kita semua harus mempercepat kerjasama kita dalam mewujudkan agenda trasnformasi digital Indonesia,” kata Semuel. 

Semuel mengatakan, bersama-sama wujudkan cita-cita bangsa Indonesia dengan menjadikan masyarakat madani berbasis teknologi

“Kemampuan yang kita miliki serta keunggulan yang terus dijaga akan membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang hebat dan besar, serta menjadi unggul dalam segi sumber daya manusia,” tutup Semuel.